12

8.5K 249 5
                                    

Didalam sebuah ruangan yang cukup besar seorang pria sedang terduduk sambil memegang tangan seorang gadis yang kini sedang tertidur.

Pria itu sudah seharian penuh menunggu gadisnya yang kini tak kunjung bangun.

Ia rela meninggalkan semua pekerjaannya demi gadisnya ini.

Walaupun sudah beberapa kali asistennya menghubunginya untuk rapat, tapi pria ini tetap setia untuk menunggu gadisnya.

Ia rela menolak beberapa klien yang akan bekerjasama dengan perusahaannya.

"Saya akan menunggu, sampai kamu bangun" Ucapnya sambil mengecup singkat punggung tangan Amoza.

"Shhh, aduh kepala gue pusing" Ucap Amoza yang baru saja terbangun.

Amoza langsung memegang kepalanya yang terasa sangat sakit. Ia juga merasakan seluruh tubuhnya seperti remuk.

"Amoza? Akhirnya kamu bangun" Ucap Davin senang.

Amoza mengedipkan matanya, ia berusaha membuka matanya untuk melihat lebih jelas.

"Davin?" Panggilnya saat melihat Davin.

"Lo ngapain disini?" Tanyanya sambil beranjak duduk.

"Saya menunggumu dari pagi" Jawab Davin yang membuat Amoza melotot terkejut.

"Apa gue ketiduran ya semalem" Gumamnya.

"Kamu tidak apa apa?" Tanya Davin khawatir

"Gue gapapa, tapi badan gue sakit sakit" Ucapnya

"Kita ke dokter sekarang" Ucap Davin sambil hendak menggendong Amoza.

"Ehh, ngga ngga. Ngapain si kedokter segala, ini bentar lagi juga sembuh" Tolak Amoza.

"Kamu sudah tidur satu hari satu malam Amoza, tidak ada penolakan. Saya akan tetap membawa kamu ke dokter sekarang" Ucap Davin sambil menggendong Amoza ala bridal style.

Amoza yang belum bersiap siap pun memberontak.

"Davin turunin gue" Ucapnya sambil memukul-mukul dada bidang pria itu.

"Davin, kamu mau membawa Amoza kemana?" Tanya Nagita ibu Amoza

"Saya mau membawa Amoza ke rumah sakit" Jawab Davin.

"Bund, Amoza gapapa kok" Ucap Amoza

"Nurut sama Davin, dia mau yang terbaik buat kamu, bunda setuju" Ucap Nagita menyetujui Davin.

'Semuanya aja Davin Davin Davin, nyebelin' batinnya kesal

Amoza memasang wajah kesalnya, ia benar-benar dibuat kesal oleh pria ini.

Davin melanjutkan membawa Amoza setelah berpamitan dengan Nagita.

"Duduk diam disini" Ucap Davin sambil memasangkan sabuk pengaman pada gadisnya itu.

Amoza hanya diam, ia tidak lagi memberontak, karena itu semua akan sia sia saja.

Pria itu akan tetap membawanya pergi kerumah sakit, walaupun ia sudah beberapa kali menolak.

"Gadis pintar" Ucap Davin saat melihat Amoza yang kini sudah terdiam walaupun memalingkan wajahnya.

Davin pun menyalakan mesin mobilnya, lalu menancap gas keluar dari pekarangan rumah Amoza.

Davin melajukan mobilnya tidak terlalu kencang, hingga membuat Amoza merasa kesal.

"Lo bisa ga si bawa mobilnya cepetan dikit, gue udah ga sabar pengen diperiksa dokter" Ucapnya

"Baik" Ucap Davin

Davin pun mengencangkan laju mobilnya, hingga membuat Amoza sedikit terkejut.

Namun lama kelamaan gadis itu merasa senang dengan kecepatan itu.

Amoza (Transmigrasi)Where stories live. Discover now