35

5.5K 174 3
                                    

"Terus kamu cinta ga sama aku?" Tanya Amoza lagi.

"Kalau kamu ga cinta sama aku, terus buat apa kita bersama vin? Kita pisah aja kalau gitu, percuma ada pernikahan kalau ga ada cinta." Ucap Amoza.

"Gue cinta sama lo." Ucap Davin.
__________

"Kamu istirahat aja dulu, aku mau cari makanan." Ucap Amoza.

"Lo mau cari makanan dimana?"

"Kamu tunggu aja, pokonya malam ini, kita ga akan mati kelaparan." Ucap Amoza.
__________

"Davin ntar di sini, kita bakalan buat rumah buat kita tinggal. Terus aku bakal nunggu kamu di rumah sambil nyiapin makanan saat kamu pulang kerja. Disini kita akan buat anak banyak, buat ramein ini pulau." Ucap Amoza.

"Ga ada yang mau tinggal disini lama lama sama lo."

"Ihh davin, kita harus dengerin kata bunda, bunda udah pengen nimbang cucu. Jadi kita harus buat." Ucap Amoza yang asal bicara.
__________

"Lo punya tangan tapi masih aja kayak anak kecil."

"Biarin, kan aku mau manja manja sama kamu." Ucap Amoza.
__________

"Suamiku, kamu harus coba nasi goreng yang aku buat." Ucap Amoza sambil memberikan sendok kepada Davin.

"Davin suapin aku juga dong." Usahanya.

"Ini nasi goreng buat siapa? Buat gue apa lo?"
__________

"Kenapa kamu senyum senyum, kamu pasti terpesona kan sama kecantikan istrimu ini suamiku." Ucap Amoza kepedean.

"Kepedean amat lo."

"Emang ga boleh aku tebar pesona sama suami aku sendiri." Ucap Amoza.

"Kenapa lo jadi alay dan manja kayak gini, sehat lo?"
__________

Davin mengingat semua kenangan manis bersama Amoza selama ini. Ia sangat merindukan istrinya yang selalu manja kepadanya.

Davin membuang foto dirinya dan mengganti dengan foto Amoza. Dinding apartemennya semuanya sudah dipenuhi oleh foto Amoza.

Menatap setiap sudut ruangan yang selalu ada kenangan bersamanya. Davin menyentuh setiap benda yang pernah disentuh oleh istrinya.

"Aku kangen za, aku mohon jangan tinggalin aku." Ucap Davin.

Davin baru mengerti apa arti cinta dan kasih sayang sesungguhnya, ia baru merasakan rasa tidak mau kehilangan pada istrinya kali ini.

Amoza adalah satu satunya perempuan yang bisa membuatnya gila dan stress seperti ini.

"Pulang za, aku mohon." Ucap Davin, lalu ia melihat sebuah pistol dan pisau disana.

Ia mengingat hal menyakitkan yang pernah ia lakukan. Dengan pistol dan pisau itu, ia pernah melukai cintanya.

"Amoza kecilin suara lo."

"Lo keterlaluan, lo niat ga sih ngobatin gue?" Tanya Amoza

"Lo tau ga seberapa sakit luka tembak ini? Lo pernah ga sih ngerasain peluru yang menusuk ke kaki lo?" Tanya Amoza sambil meneteskan air mata.
__________

"Bantuin gue buat laporan, kalau ngga gue pastiin lo bakalan ngerasain rasa sakit yang jauh dari ini."

"Bunuh aja sekalian, buat apa lo kasih gue rasa sakit terus terusan. Gue rela kok kasih nyawa gue buat lo." Ucap Amoza yang membuat Davin sedikit terkejut.

Amoza (Transmigrasi)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ