15

6.7K 209 5
                                    

Matahari pagi ini sangat lah cerah, ditambah lagi udaranya yang sejuk membuat tubuh terasa sangat nyaman berada di tempat tidur.

Amoza yang kini sedang tertidur pulas, tidak sadar jika ia harus melakukan suatu hal.

"Bangun." Titah Davin, ia sudah terbangun sedari tadi.

"Bangun, Amoza." Ucapnya sambil menggoyangkan tubuhnya Amoza.

"Apasi Dav, bentar lagi ah. Gue masih ngantuk." Ucap Amoza sambil menarik selimut agar menutupi tubuhnya.

"Ini udah siang, bunda sama papa udah manggil dari tadi." Ucap Davin yang langsung membuat Amoza teringat akan sesuatu.

"Cepat siap siap saya akan tunggu dibawah bersama kedua orangtuamu." Ucap Davin lalu melangkahkan kakinya keluar dari sana.

Amoza beranjak dari ranjangnya dan menuju kamar mandi, ia melakukan aktivitasnya membersihkan diri.

Setelah setengah jam lamanya, akhirnya Amoza pun keluar dengan penampilan yang biasanya.

Menggunakan rok mini berwarna coklat susu dan sebuah jaket crop yang ia kancingkan, lalu ia juga menggeraikan rambutnya.

Amoza menuruni setiap anak tangga untuk sampai kebawah tepat dimana kedua orangtuanya dan juga Davin berada.

"Sayang kenapa pakaian mu masih seperti itu, kamu sudah menjadi seorang istri sayang, ubah sedikit." Ucap Nagita memberitahukan.

"Amoza nyaman nya kayak gini bun, lagian ntar kalau Amoza ketauan udah nikah, emang sekolah bakalan nerima?" Ucapnya.

"Sekolah itu milik saya, apapun yang kamu lakukan, kamu tidak akan terkena masalah." Ucap Davin yang langsung membuat Amoza melotot tak percaya.

"Apa?!" Terkejutnya.

"Tidak percaya?" Ucap Davin dengan serius.

"Hehe, percaya percaya. Lo kan banyak duitnya, apapun bisa lo miliki." Ucap Amoza lalu membantu merapikan barang-barang.

"Amoza setelah kamu pindah ke apartemennya Davin, nanti kamu sering sering datang kesini ya sayang, bunda pasti kangen banget sama kamu." Ucap Nagita sambil memeluk putrinya.

Ryan yang melihat itu juga ikut memeluk putrinya, sungguh ia juga sangat kehilangan.

"Iya bunda, Amoza bakalan sering sering dateng kesini." Ucap Amoza sambil tersenyum.

Amoza dan Davin berencana untuk tinggal sendiri di apartemen, mereka ingin membangun keluarga kecilnya disana.

Mereka tidak mau jika harus terus tinggal bersama orangtua.

#####


Disebuah apartemen yang sangat mewah dan juga besar membuat Amoza menelan ludahnya tak percaya.

Matanya berbinar saat memasuki ruangan itu. Ia terpukau pada arsitektur apartemen itu yang begitu mewah namun elegan.

"Kamar mu disana, walaupun kita sudah menikah aku tau jika kamu terpaksa. Saya akan izinkan kamu untuk berpisah ranjang dengan saya." Ucap Davin sambil menunjuk sebuah kamar yang terletak di samping ruang tv.

'Sadar juga lo kalau gue terpaksa' Batinnya.

Tanpa menjawab ucapan Davin, amoza pun langsung saja berjalan menuju kamarnya.

Ia masuk kedalam kamarnya meninggalkan Davin yang masih menatapnya.

"Masih aja liatin gue." Ucap Amoza pelan.

Amoza menutup pintunya dan menguncinya, ia takut jika nanti Davin tiba tiba masuk.

Amoza membantingkan tubuhnya ke atas ranjang, ia menatap langit-langit kamar itu.

Amoza (Transmigrasi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang