44

2.9K 100 2
                                    

Matahari yang cerah, membuat seseorang terbangun karena cahayanya yang menyilaukan.

Cahaya yang masuk lewat jendela, menusuk matanya hingga membuat ia tidak bisa lagi untuk tertidur.

Menggeliat, menyamankan tubuhnya. Ia memutar kepalanya yang sedikit terasa sakit.

"Nyenyak banget gue tidur, sampe bangun jam 10 siang gini." Ucapnya saat melihat jam dinding sudah menunjukkan pukul sepuluh.

"Amoza bangun sayang." Ucap seorang pria dibalik pintu.

"Lo main masuk masuk aja ya." Ucapnya saat melihat Mahen yang langsung saja masuk ke kamarnya.

"Ini kan kamar aku za." Jawab Mahen.

Amoza memutar bola matanya malas mendengar ucapan pria itu barusan. Pria itu malah mendekat kearahnya sambil menatapnya.

"Apa?" Tanya Amoza dingin.

"Aku mau ke supermarket, bahan makanan di kulkas habis. Kamu mau ikut?" Tanya Mahen.

"Ogah gue ikut sama lo." Jawab Amoza.

"Eh kalau lo mau ke supermarket, gue nitip es krim ya yang bentuk upin ipin." Ucapnya lagi.

"Iya udah kamu diem disini jangan kemana-mana, inget kak Davin ga ada di apartemen dia masih harus nginep di kantornya. Jadi kamu jangan macem-macem, bahaya." Ucap Mahen memperingati.

Amoza sudah seperti anak kecil saja, yang masih dilarang untuk melakukan sesuatu hal yang ia inginkan.

Pria itu masih saja mengatur ngaturnya, padahal ia sudah bersifat jahat kepadanya.

"Iya Mahen ku." Ucap Amoza tidak melanjutkan ucapannya, saat ia tidak sengaja mengatakan 'ku' .

Amoza melihat Mahen yang tersenyum sambil keluar dari dalam kamar.

Pasti pria itu merasa senang dan akan lebih berani kepadanya. Ia harus bisa mengontrol mulutnya agar tidak mengatakan hal yang tidak-tidak.

Amoza mendengar Mahen yang sudah keluar dari apartemen, lalu ia kembali melanjutkan istirahatnya.

Ia kembali menggulung tubuhnya dengan selimut, ia mengambil ponselnya, lalu membuka aplikasi yang bernama YOUTUBE.

Ia mencari film kesukaannya yaitu film Upin Ipin.

Ia menontonnya sambil tertawa sendiri, melihat tingkah dua bocah botak yang sangat ia sukai.

"Ipin Ipin lucu banget lo, saya suka saya suka, ahahaha." Ucapnya.

Prangg

Amoza sontak terbangun mendengar suara dari luar kamarnya.

"MAHEN?" Teriaknya memanggil Mahen yang menurutnya pria itu sudah kembali dari supermarket.

"Tapi kenapa cepet banget? Trus kenapa juga ia harus marah marah sampe ada suara benda pecah?" Tanyanya pada dirinya sendiri.

Amoza beranjak dari ranjangnya, ia membuka pintu kamarnya untuk melihat apa yang terjadi di sana.

Amoza melihat kearah ruang tv yang tidak terjadi apa-apa, lalu ia melangkahkan kakinya menuju dapur.

"Mahen itu lo kan?" Tanyanya sambil terus berjalan.

"Hai baby." Ucap seseorang dari arah belakangnya yang membuat ia sedikit terkejut.

Amoza langsung membalikan tubuhnya, ia melotot saat melihat orang didepannya.

Ia mengucek matanya, memastikan penglihatannya itu salah dan tidak benar.

"Jangan dikucek." Ucap orang itu sambil memegang tangan Amoza.

Amoza (Transmigrasi)Where stories live. Discover now