46

1.2K 46 0
                                    

Matahari yang menusuk matanya membuatnya langsung membuka matanya.

Ia beranjak dari tidurnya, menutup tirai yang sedari tadi terbuka padahal seingatnya ia sudah menutupnya semalam.

Ia pergi masuk kedalam kamar mandi, untuk melakukan aktivitas membersihkan diri.

"Wahhh seger nya." Ucapnya setelah beberapa menit kemudian.

Ia keluar dari dalam kamar mandi dengan tubuh yang wangi dan juga rapi.

Duduk didepan cermin untuk merias wajahnya, karena hari ini ia harus pergi ke suatu tempat.

"Udah cantik, kalau dandan gue makin cantik." Ucapnya, lalu beranjak berdiri.

Ia melangkahkan kakinya keluar dari dalam kamarnya, matanya melihat seisi ruangan itu yang sangat sepi.

"Amoza?" Panggil seseorang dari arah belakangnya, saat ia hendak berjalan menuju pintu keluar.

"Apa?" Tanyanya.

"Kamu mau kemana?" Tanya pria itu.

"Davin kapan lo pulang?" Tanya Amoza yang tidak mengetahui pria itu sudah kembali dari pekerjaannya di kantor.

"Tadi malam." Jawab Davin.

"Amoza, ayo kita sarapan." Ajak Mahen dari arah dapur.

Amoza mengalihkan pandangannya kearah dapur, ia tersenyum saat merasakan bau masakan yang begitu wangi.

"Sarapan." Ucap Amoza kepada Davin.

Lalu dengan cepat Amoza berlari menuju dapur, matanya berbinar saat melihat meja yang penuh dengan makanan kesukaannya.

Amoza duduk sambil menunggu makanan apa lagi yang disiapkan oleh pria itu.

"Wahh, enak ni pasti." Ucap Amoza sambil mengambil piringnya.

"Kamu mau makan apa?" Tanya Mahen.

"Semua." Jawab Amoza yang membuat Mahen tersenyum mendengarnya.

"Saya ambilkan." Ucap Davin.

"Ga usah kak." Ucap Mahen, lalu ia pun dengan cepat mengambil makanan untuk Amoza.

Amoza tidak peduli dengan Davin dan Mahen yang kini sedang saling menatap dengan arti yang berbeda.

"Udah cukup." Ucap Amoza saat piringnya sudah penuh.

"Kamu mau kemana Amoza?" Tanya Davin lagi, karena tadi pertanyaan nya tidak dijawab oleh Amoza.

"Gue..gue mau ketemu sama temen-temen gue." Ucap Amoza.

"Aku anter ya." Tawar Mahen.

"Ga usah." Jawab Amoza dengan cepat, walaupun kini mulutnya penuh dengan makanan.

"Kenapa? aku ant–."

"Eh, gue lupa. Gue punya hadiah buat kalian." Ucap Amoza memotong ucapan Mahen yang belum selesai.

Amoza harus mengalihkan pembicaraan agar mereka tidak terus bertanya, ia tidak tahu harus mencari alasan apa untuk menjawabnya.

"Tunggu sebentar." Ucap Amoza sambil beranjak dari duduknya.

Ia berlari menuju kamarnya, mengambil dua kotak yang berada di dalam sebuah tote bag.

Ia menyiapkan sudah sedikit lama, Amoza mempersiapkan itu semua sebagai hadiah untuk kedua pria itu.

"Itu apa Amoza?" Tanya Mahen, saat melihat tote bag yang dibawa Amoza.

"Untuk kalian, ini untuk lo Davin dan ini untuk lo Hen." Ucap Amoza sambil memberikan tote bag itu.

Amoza (Transmigrasi)Where stories live. Discover now