19

607 9 0
                                    

Kita beralih ke sisi Alvaro yang sedang berada di perusahaan nya. Alvaro saat ini sedang melihat semua proposal yang di bawakan oleh sekertaris nya terkait proposal kerja sama Thibault Group dengan perusahaan besar lain nya.

Namun siapa yang menyangka jika Alvaro tentu saja diri nya tidak merasa fokus karna diri nya masih terpikirkan hal hal yang telah terjadi pada nya. Alvaro sedang terombang ambing di atas dilema antara diri nya harus menyelesaikan nya dengan cara menyerah atau mempertahankan hubungan tersebut akan tetapi Jasmine yang akan menjadi korban nya.

"Tuan... Kita akan ada meetiydakam beberapa menit lagi," ujar sekertaris Alvaro yang memberitahu jadwal Alvaro selanjut nya.

"Baiklah."

"Oh iya , tolong cek jadwal ku untuk meeting selanjut nya dengan Ezequiel Group," sambung nya.

"Baik tuan."

Sekertaris Alvaro langsung saja pergi untuk melaksanakan apa yang Alvaro pinta tadi. Diri nya langsung saja mengecek jadwal Alvaro terkait meeting selanjut nya dengan Ezequiel Group.

Setelah melakukan apa yang di minta oleh Alvaro tadi , sekertaris Alvaro langsung saja kembali ke ruangan Alvaro untuk memberitahukan kepada Alvaro terkait jadwal tersebut.

"Maaf tuan, saya ingin memberitahukan kepada anda jika jadwal meeting dengen Ezequiel Group selanjut nya akan di laksanakan di 2 minggu kemudian, meeting penting tersebut akan terlaksana di Thibault Group dan akan menjadi meeting penting terakhir dengan Ezequiel Group untuk perampungan kerja sama yang anda jalani," jelas sekertaris Alvaro kepada Alvaro.

"Lihat jadwal mu untuk sekarang sekarang hingga 2 minggu kemudian ada apa saja," pinta Alvaro lagi.

Dengan cepat sekertaris Alvaro langsung membuka ipad yang ia bawa itu untuk melihat jadwal Alvaro.

"Kebetulan jadwal anda di mulai dari sekarang akan sangat padat tuan," beritahu sekertaris Alvaro.

Alvaro yang mendengar hal tersebut langsung saja menghela nafas nya kasar karna diri nya tidak bisa menyelesaikan semua nya secara cepat karna jadwal diri nya semakin padat.

"Baiklah, kembalilah."

Sekertaris Alvaro langsung saja pergi dari ruangan Alvaro setelah mendengar apa yang Alvaro perintahkan.

Dengan pikiran yang bisa di bilang sedang mumet, Alvaro mengambil jas nya yang bertengger di kursi kebesaran nya untuk ia pakai karna waktu nya sudah tiba jika diri nya harus segera pergi ke ruangan meeting.

Alvaro dengan kewibawaan nya dan juga raut wajah datar , dan paras tampan nya memasuki ruangan meeting tersebut dengan begitu kepercayaan diri walaupun saat ini pikiran nya sedang merasa mumet.

Semua para petinggi yang menghadiri meeting tersebut sontak langsung berdiri dan menyambut kedatangan Alvaro yang bisa di bilang Presdir paling muda di antara para petinggi petinggi yang ada di ruangan meeting tersebut.

Dengan raut wajah yang seperti ciri khas Alvaro yaitu dingin , Alvaro langsung saja menyuruh jika meeting harus segera di mulai.

Alvaro yang mencoba untuk fokus pada pekerjaan nya justru malah di buat tidak fokus lantaran semua yang saat ini ia tengah rasakan langsung menghantui pikiran nya.

Meeting tersebut akhir nya selesai , Alvaro langsung saja pergi lebih dulu setelah meeting selesai. Dengan langkah jenjang nya Alvaro melangkah menuju ruangan nya .

Saat di ruangan nya Alvaro langsung saja memanggil sekertaris nya untuk membuatkan nya jadwal baru untuk mengadakan meeting penting selanjut nya.

"Iya tuan," ujar sekertaris Alvaro yang sudah ada di ruangan nya.

HEI!! OM DUDA (End)Where stories live. Discover now