BAGIAN 5. RENCANA PERJODOHAN

1.6K 71 7
                                    

Ilustrasi: Drestajumena, dalam versi pewayangan Jawa.

Kemunculan Srikandi yang tiba-tiba mau tidak mau kembali menggugah hati Drupadi akan isi ramalan dari peramal yang disebut Resi Abiyasa tersebut. Ramalan itu seolah memang cocok dengan takdir dirinya sebagai sang wanita pengubah sejarah. Bayangkan saja, lima suami! Dan dialah yang menyebabkan perang terbesar dalam sejarah! Bila memikirkan hal itu betul-betul tidak terbayangkan dalam benak Drupadi seperti apa masa depannya itu. Mau tidak mau seringkali keresahan akan hal itu mengganggunya dan membuatnya membutuhkan teman berbagi seperti Dhaima, Drestajumena, dan yang terbaru tentunya Srikandi.

Namun sebenarnya ada satu orang lagi yang menjadi sahabat dekat Drupadi. Dialah seorang raja dari Dwaraka yang sangat terkenal kepandaiannya dalam berbicara dan mempengaruhi siapapun, bahkan seluruh dunia seakan telah mengakuinya. Termasuk juga Prabu Drupada, sangat mempercayai raja yang satu ini, walaupun usianya masih muda, dan seringkali mengundang dan menjamunya agar sang raja muda tinggal selama mungkin di istana Pancala untuk menghabiskan waktu memberikan nasihat dan petunjuk untuk menjalankan pemerintahan.

Dia adalah Sri Kresna, putra Prabu Basudewa dari kerajaan Mandura, yang telah memiliki kerajaan sendiri di Dwaraka. Sedangkan tahta kerajaan Mandura diteruskan kepada kakaknya, Prabu Baladewa yang juga tidak kalah terkenal akan kegagahan dan kesaktiannya.

Atas saran Sri Kresna pula-lah maka Drupadi diperbolehkan mengikuti pelajaran ilmu tata negara bahkan hingga strategi berperang bersama Drestajumena, walaupun tidak sampai mengikuti pelajaran praktik di lapangan atau latihan pertempuran apalagi memegang senjata. Sri Kresna juga menyarankan Drestajumena tidak hanya dibekali ilmu berperang, tapi juga harus mempelajari seni dan budaya, tentunya bersama Drupadi. Drupadi tentunya sangat senang dan berterimakasih pada Sri Kresna sehingga bisa mengikuti banyak kegiatan daripada harus berdiam diri karena dikarantina di istana. Prabu Drupada juga mengizinkan Sri Kresna berteman dengan Drupadi karena beliau sangat mempercayai setiap perkataan Sri Kresna, bahwa suatu saat Drupadi bisa menikah dengan ksatria yang bisa menaklukkan Resi Dorna dan sesakti Arjuna, bahkan mungkin Arjuna sendiri yang akan menjadi pasangan Drupadi kelak. Begitulah janji Sri Kresna pada Prabu Drupada.

Pada kunjugan Sri Kresna yang selalu dinantikan Drupadi, dia pun tidak segan untuk menceritakan ramalan yang meresahkan tersebut. Sri Kresna dengan wajahnya yang selalu penuh senyum mendengarkan dengan penuh perhatian hingga Drupadi selesai mengungkapkan seluruh keresahannya.

"Bagaimana tanggapan Kanda Kresna?" tanya Drupadi seusai bercerita.

Sri Kresna berdehem sebentar, lalu menjawab, "Adinda Dru, sedemikan meresahkan-kah ramalan itu?"

"Tentu saja, Kanda. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana masa depanku nantinya."

"Hmm... ramalan itu menyebutkan tentang perang besar. Sepertinya memang sudah digariskan oleh Dewata bahwa kelak hal tersebut akan terjadi bila kejahatan di muka bumi ini sudah terlalu banyak sehingga kekuatan kebenaran harus membasmi siapa pun yang ada dibaliknya, baik itu saudara atau pun keluarga kita sendiri, Dinda..."

"Begitukah, kanda? Dan mengapa harus aku yang menjadi penyebabnya? Sebesar apakah kesalahanku kelak, kanda?"

"Mungkin Dinda hanya menjadi penyebab saja, bukan berarti menjadi salah Dinda. Dan kau tidak perlu takut karena aku pasti ada di pihakmu kelak, Dinda Dru. Tentunya kau tidak perlu meragukan dukunganku nanti padamu kelak."

"Benarkah begitu, Kanda Kresna? Kelak kau akan berada di pihakku?"

"Tentu saja, walau tetap bergantung pada siapa kau berjodoh," jawab Sri Kresna sambil tersenyum.

MAHACINTABRATA 4: ARJUNA MASIH MENCARI CINTAWhere stories live. Discover now