BAGIAN 12. BASUDEWA GROGOL

1.4K 81 4
                                    

Ilustrasi: Prabu Gorawangsa versus Prabu Basudewa

Benarkah Arjuna dan Dewi Subadra sudah dijodohkan semasa masih kanak-kanak? Lalu bagaimana hubungan mereka berlanjut di masa keduanya telah dewasa? Menelisik masa kanak-kanak Subadra dan Arjuna tentunya tidak lepas dari kisah masa lalu orang tua Dewi Subadra yaitu Basudewa, putra Raja Kuntiboja dari kerajaan Mandura, ayah dari Subadra yang tentunya juga ayah dari Baladewa dan Sri Kresna.

Marilah kita kembali sejenak ke masa lalu, masa satu generasi sebelum Pandawa lahir.

Basudewa adalah seorang pangeran yang gagah dan sakti serta sebagai putra sulung sudah disiapkan sebagai putra mahkota penerus ayahnya, Prabu Kuntiboja di kerajaan Mandura. Basudewa mempunyai tiga orang adik, yaitu Dewi Kunti, pangeran Rukma dan pangeran Ugrasena. Dewi Kunti inilah yang kelak menikah dengan Pandudewanata dan menjadi ibu dari Pandawa. Sehingga Basudewa ini sebenarnya adalah uwak Pandawa, sehingga kelak anak-anaknya yaitu Baladewa, Sri Kresna dan Dewi Subadra menjadi sepupu Pandawa.

Pangeran Basudewa yang gemar berburu pada suatu waktu melakukan hobinya tersebut ke Gunung Suweda. Karena saking asyiknya berburu dia tersesat dan tiba di padepokan yang dipimpin oleh Begawan Kawita, yang memiliki seorang putri cantik bernama Dewi Maherah. Basudewa pun tertarik pada kecantikan Dewi Maherah, sehingga memutuskan untuk menetap di padepokan atas restu sang Begawan. Dewi Maherah pun ternyata menyambut ketertarikan sang pangeran yang gagah dan tampan itu, sehingga akhirnya mereka berdua dinikahkan oleh sang Begawan. Basudewa dan Dewi Maherah pun menikmati masa bulan madu yang indah di dalam padepokan Gunung Suweda.

Namun setelah masa bulan madu, Basudewa merasa tidak enak pada ayahnya, Prabu Kuntiboja karena telah meninggalkan istana Mandura terlalu lama, bahkan tanpa izin dan restu ayahnya dia sudah menikahi Dewi Maherah. Kemudian Basudewa meminta izin untuk kembali ke Mandura sendirian dan akan kembali untuk menjemput Dewi Maherah kelak bila sudah memberi tahu ayahnya. Walaupun sedih namun Dewi Maherah terpaksa melepas kepergian suami yang sangat disayanginya itu.

Sesungguhnya kesedihan Dewi Maherah sangat beralasan, karena dia telah lama diincar untuk diperistri oleh Prabu Gorawangsa dari kerajaan Guagra. Namun Dewi Maherah menolak karena tidak suka pada perilaku Prabu Gorawangsa dan adiknya, Patih Suratimatra yang walaupun sangat sakti tetapi berprilaku jahat dan kejam. Dan ternyata, berita menikahnya Dewi Maherah pun akhirnya terdengar dan menjadi pengamatan Prabu Gorawangsa. Namun dengan kelicikan dan kebejatannya, justru Gorawangsa memanfaatkan kepulangan Basudewa ke Mandura untuk hawa nafsu dan cinta tak berbalasnya.

Berkat kesaktiannya, Gorawangsa pun mengubah bentuk fisiknya menjadi serupa Basudewa. Lalu dia pun menyamar dengan sempurna dan datang kepada Dewi Maherah seolah dia adalah Basudewa yang tidak jadi pulang dan memilih tetap di padepokan menemani Dewi Maherah. Sang Dewi sangat senang karena Basudewa seolah tetap bisa melindunginya dari Gorawangsa, padahal Basudewa palsu-lah yang saat ini bersamanya. Dan tanpa disadari, bulan madu Dewi Maherah dan Basudewa palsu pun seolah berlanjut.

Sementara itu Basudewa asli yang kembali ke istana Mandura akhirnya mengakui pada ayahnya, Prabu Kuntiboja, bahwa dia telah menikahi Dewi Maherah dari padepokan Gunung Suweda. Pada awalnya Prabu Kuntiboja pun murka dan memarahi Basudewa, namun lama-lama akhirnya sang Prabu memerintahkan Basudewa untuk pergi menjemput Dewi Maherah ke istana. Tidak lupa sang Prabu memerintahkan dua adiknya, Rukma dan Ugrasena untuk mendampingi Basudewa sekaligus menyambangi Begawan Kawita.

Kembalinya Basudewa ke Gunung Suweda tiba-tiba mendapat hadangan dari Patih Suratimatra, yang diperintahkan Gorawangsa untuk berjaga-jaga bila Basudewa datang. Tanpa tedeng aling-aling Suratimatra memerintahkan Basudewa untuk kembali ke Mandura dan tak usah kembali. Basudewa tentunya tidak mau serta firasat buruk pun timbul atas keselamatan Dewi Maherah. Pertarungan pun tidak terelakkan dan ternyata Suratimatra bisa mengimbangi kesaktian Basudewa sehingga pertarungan memakan waktu lama.

MAHACINTABRATA 4: ARJUNA MASIH MENCARI CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang