BAGIAN 31. TENTANG KITA

2.3K 58 8
                                    

Ilustrasi: Arjuna and Subhadra. Painting by Raja Ravi Varma. Ada banyak versi kisah pernikahan Arjuna dan Subadra. Versi author mungkin bukan yang terbaik, tapi percayalah author sudah berusaha yang terbaik untuk menulis kisah ini, hehehe...



Esok harinya benarlah rombongan Indraprasta akhirnya tiba di Dwaraka, namun ternyata ada rombongan lain yang tiba lebih dulu dan sepertinya pesta lamaran sudah siap untuk dimulai. Siapakah rombongan yang mendahului itu? Apakah mereka juga bisa memenuhi persyaratan yang diminta untuk melamar Dewi Subadra?

Rombongan itu ternyata dari Hastina, mengiringkan Prabu Duryudana yang sudah siap dengan busana pengantin yang mewah dan megah, membawa persembahan dan hadiah yang sangat banyak sebagai mas kawin yang akan dipersembahkan kepada Dewi Subadra. Walau seluruh hadiah itu sebenarnya tidak bisa memenuhi persyaratan yang diminta, tetapi Duryudana dengan dibantu Sangkuni terus memaksa Baladewa agar pesta lamaran harus segera dilaksanakan. Sri Kresna dan Dewi Subadra tidak kuasa melawan kehendak kakak mereka, namun dengan datangnya rombongan dari Indraprasta maka mau tidak mau pesta lamaran terpaksa ditunda untuk dirundingkan dulu.

Akhirnya semua pihak yang ada di Dwaraka harus berunding. Baladewa tetap bersikukuh bahwa Hastina yang berhak melamar Dewi Subadra, karena Sri Kresna berbuat curang dengan mengirim kabar terlebih dahulu ke Indraprasta melalui Gatotkaca. Pihak Hastina juga mengklaim bahwa mereka sudah memperoleh semua persyaratan yang diminta, namun direbut oleh pihak Indraprasta di perjalanan. Hal terakhir ini tentu saja dibantah oleh Indraprasta, yang justru membalik tuduhan pada Hastina yang berusaha merebut persyaratan untuk mas kawin Subadra. Semua pihak pun tak bisa ditahan untuk saling bersitegang.

Hingga tiba-tiba datanglah Batara Narada dari kahyangan ke istana Dwaraka, bersama bidadari pengiring mempelai, beserta pohon Dewandaru dan gamelan Lokananta. Batara Narada pun menjelaskan kepada semuanya bahwa hadiah ini disampaikan kepada Arjuna, untuk dipersembahkan kepada Dewi Subadra. Sehingga jelaslah bahwa Arjuna yang berhak melamar Dewi Subadra karena telah berhasil memenuhi seluruh persyaratan.

Duryudana marah dan kecewa, tetapi walau bagaimana pun dia tetap kalah. Rombongan Hastina pun diperintahkan untuk pulang segera dan membatalkan lamaran. Amarahnya dia luapkan kepada Baladewa dan Sangkuni.

"Baladewa, aku tidak akan pernah melupakan penghinaan ini! Kebencianku pada Pandawa dan Indraprasta mungkin akan kutimpakan pula pada dirimu dan kerajaan Mandura!" umpat Duryudana. "Dan Paman Sangkuni! Kegagalanmu merebut persyaratan dari Indraprasta juga telah membuat kita malu dan terhina! Sekarang pikirkan caranya untuk membalaskan sakit hatiku ini!"

"Tapi ini semua muslihat Sri Kresna, ananda prabu. Aku tidak kuasa ..." sahut Sangkuni.

"Aku tidak peduli! Cari caranya untuk membalas Sri Kresna!" sungut Duryudana.

"Baik, ananda prabu! Akan segera kupikirkan!" sahut Sangkuni cepat.

Baladewa masih terdiam tanpa kata, hatinya pun masih emosi karena malu pada Duryudana, sekaligus marah karena ikut merasa terpedaya oleh adiknya, Sri Kresna. Duryudana pun makin menjadi-jadi.

"Baladewa! Hastina akan menghentikan segala kerja sama dengan Mandura, apa pun itu! Hastina akan memperkuat hubungan dengan musuh Mandura, kerajaan Magada. Dan kami akan mengkerdilkan Mandura, bagaimana pun caranya!" ancam Duryudana. "Jadi kalau kau masih bisa melakukan sesuatu, lakukanlah sekarang segera sebelum terlambat!"

Baladewa menatap Duryudana dengan terkejut, hatinya pun menjadi panik. Sangkuni pun memanfaatkan kepanikan Baladewa dengan hasutannya.

"Bunuhlah Arjuna sekarang, Baladewa! Dia hanyalah pemuda sombong yang bukan siapa-siapa, bukan raja! Dia pendosa dalam rumah tangga Pandawa! Dia pasti akan melakukan dosa lagi dan menyakiti hati adik tersayangmu, Dewi Subadra! Bunuhlah dia dengan senjata pusakamu yang hebat, Nenggala!" begitu hasut Sangkuni.

MAHACINTABRATA 4: ARJUNA MASIH MENCARI CINTAWhere stories live. Discover now