BAGIAN 9. RESTU BERSYARAT SABDA IBUNDA

1.4K 66 4
                                    

Ilustrasi: Dewi Kunti dan Pandawa hidup di hutan, dalam serial Mahabharata versi India

Ibunda Kunti terhenyak saat akhirnya melihat kelima putranya, Pandawa ternyata membawa seorang putri raja yaitu Dewi Drupadi. Tidak disangkanya bahwa Pandawa akan berhasil memenangkan sayembara di Pancala, padahal mereka berlima selama ini hanyalah hidup sederhana di tengah hutan selama bertahun-tahun dan bukan lagi di istana. Bukankah sayembara perjodohan putri raja hanya bisa diikuti oleh para raja, pangeran dan ksatria yang sakti dan gagah dengan membawa kebesaran dan keagungan dari kerajaannya masing-masing? Namun sepertinya memang takdir berkata lain, sungguh lain dari apa yang selama ini diinginkan Dewi Kunti untuk para putranya, namun tidak diketahui Pandawa.

Mau tidak mau, Dewi Kunti terpaksa menerima Dewi Drupadi di kesederhanaan pondok mereka. Dengan makanan dan minuman seadanya yang diolah dan dimasak sebaik-baiknya oleh Dewi Kunti. Tetapi Dewi Drupadi pun berjuang dengan kuat untuk bisa diterima di dalam keluarga yang kelak akan menjadi keluarga barunya. Walaupun akhirnya, sang ibunda tetap dengan sabdanya, bahwa Dewi Drupadi diperoleh berkat usaha kelima Pandawa sehingga harus menikahi kelimanya. Keteguhan ucapan dah hati Dewi Kunti pun tidak berani untuk ditentang oleh kelima putranya, walau dalam hati mereka pun kurang bisa menerima keputusan sang ibunda.

Di tengah kebingungan itu, tiba-tiba muncullah Begawan Abiyasa di pondok Pandawa. Sang Begawan yang merupakan kakek Pandawa, ayah dari mendiang Prabu Pandu Dewanata, pun disambut dengan baik oleh Pandawa dan dimintakan petunjuk tentang kelanjutan kemenangan Pandawa atas Dewi Drupadi. Dewi Drupadi sendiri akhirnya bisa mengenali sang Begawan sebagai peramal yang dulu pernah dijumpainya.

"Ah cucu-cucuku, Pandawa dan Drupadi akhirnya bisa berkumpul," ucap Begawan Abiyasa. "Kalian memang sudah waktunya untuk bersama, dan sabda Ananda Kunti tidaklah menjadi halangan. Seperti petunjuk yang sudah kuberikan kepada cucuku, Drupadi di waktu dulu, bukan?"

Dewi Drupadi hanya sanggup mengangguk pelan tanpa menanggapi, ingatannya melayang kepada ramalan Sang Begawan tentang jodohnya yang berjumlah lima suami.

"Sudahlah, cucu-cucuku, Pandawa dan Drupadi, serta Ananda Kunti tidak perlu khawatir dan cemas. Marilah kita semua menghadap Prabu Drupada dan memohon restunya untuk pernikahan kalian, tentunya aku akan membantu memberikan petunjuk untuk kelangsungan rumah tangga kalian," begitulah sabda Begawan Abiyasa, yang akhirnya dituruti oleh Pandawa, Drupadi dan Dewi Kunti.

Mereka pun mendatangi istana Pancala dan disambut oleh Prabu Drupada, yang masih didampingi oleh Sri Kresna. Setelah disampaikan persoalan tentang pernikahan Pandawa dan Drupadi demi restu sang ibunda, Dewi Kunti yang terlanjur bersabda, akhirnya di sang Begawan pun memberikan sabdanya. Pandawa akan menikahi Drupadi secara bergiliran setiap tahun, mulai dari yang tertua sampai yang termuda. Dan dengan kesaktian sang Begawan, Drupadi akan dianugrahi lagi keperawanan setiap tahunnya. Sang Begawan pun menambahkan, bila Drupadi sedang menjadi istri salah seorang Pandawa, maka keempat saudaranya dilarang bersentuhan dengan Drupadi, bahkan lebih baik untuk tidak berbicara sedikit pun kepada Drupadi. Demikianlah sabda sang Begawan yang akhirnya harus diterima oleh Pandawa dan Drupadi dalam menjalani masa depan rumah tangga mereka yang akan sangat aneh dan berbeda dari rumah tangga biasa.

Prabu Drupada dan Dewi Kunti pun terpaksa menerima keputusan tersebut dan sepakat untuk memberikan restunya. Keduanya terpaksa tentu dengan alasan yang berbeda. Prabu Drupada sebenarnya menginginkan Arjuna yang menjadi menantunya, tetapi daripada membatalkan pernikahan lebih baik disetujuinya saja kelima Pandawa menjadi menantunya walau rumah tangga Drupadi dan Pandawa akan aneh. Yang penting baginya Arjuna tetaplah menjadi menantunya. Sedangkan Dewi Kunti terpaksa menerima, karena sepertinya tidak ada lagi alasan untuk membatalkan pernikahan.

Keengganan Dewi Kunti untuk memberikan restu pada pernikahan Pandawa memang tidak terlalu tampak dan terlihat oleh semua orang, mungkin hanya para putranya yang merasakan. Namun tidak ada satu pun putranya yang berani bertanya langsung pada sang ibu, karena rasa hormat mereka yang begitu besar. Tidak pula Bima yang biasanya berani bicara dan langsung mengekspresikan perasaannya.
Hanya satu orang yang bisa menduga keresahan sang ibunda, dan orang itu pun datang pada saat pesta pernikahan Pandawa, mewakili sang Raja Hastina tentunya!

MAHACINTABRATA 4: ARJUNA MASIH MENCARI CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang