the nerd boy | 00

13.2K 607 4
                                    

[Hargai Author sebagaimana mestinya]

----

"Ridho aku mohon pindahkan Sheila ke kelas lain dengan itu Ibu akan menjamin jika Sheila tidak akan membuat keributan lagi," pinta seorang wanita tua itu.

"Walaupun begitu Sheila akan tetap nakal, Bu," elak Ridho. Sheila yang duduk disampingnya hanya menghela napas panjang. Tidak menyangka jika masalah kecil yang dibuatnya akan menjadi serumit ini.

"Tapi setidaknya Sheila tidak lagi sekelas dengan teman-temannya yang tidak benar itu," ucap Emmi, Nenek Sheila.

"Jika Sheila dipisahkan dari temannya. Ibu yakin Sheila akan berubah," sambung Emmi.

Ridho, selaku pemilik yayasan SMA Tunas Bangsa memijit keningnya yang pusing. Ridho sendiri sudah pasrah dengan kelakuan keponakannya itu. Jika saja Sheila bukan anak dari Kakaknya mungkin Ridho sudah mengeluarkan Sheila dari sekolahannya ini. Apalagi permintaan Emmi yang memohon, membuat Ridho tak tega jika melihatnya. Bagaimana bisa Ibunya begitu sayang dengan cucunya yang tengil itu?

"Tapi Sheila dipindahkan kemana, Bu?" tanya Ridho dengan nada pasrah.

"Terserah," singkat Emmi.

"Bagaimana kalau Sheila dipindah ke kelas unggulan?" Ujar guru berkacamata tebal yang baru saja memasuki ruangan.

"Emm, maaf Pak tadi saya sempat mendengar pembicaraan Bapak dan Ibu," jelas guru itu.

"Tak apa-apa Asih," ujar Ridho memaafkan.

"Apa tadi? Kelas unggulan?" bingung Emmi.

"Iya Bu. Kelas unggulan tempat anak anak berprestasi."

"Wah, bagus kalo begitu! Ridho masukan Sheila ke kelas itu!" perintah Emmi. Seketika wajah datar Sheila terkejut mendengar keputusan Neneknya itu.

"Nggak! Sheila nggak mau masuk kelas unggulan!" teriak Sheila.

"SHEILA NGGAK MAU!"

"Om Ridho, Sheila mohon. Jangan masukan Sheila ke kelas itu. Sheila janji, Om. Sheila nggak bakalan nakal lagi," mohon Sheila dengan mimik wajah meminta. Ridho hanya diam. Sekarang ia benar-benar bingung, tak tahu berbuat apa lagi.

"Tapi Asih, Sheila bukan siswa yang seperti di kelas unggulan," tutur Ridho. Sheila tambah kesal dengan perkataan Pamannya itu yang merendahkan Sheila. Namun Sheila juga merasa senang walaupun begitu setidaknya Pamannya itu tidak akan memasukannya ke kelas unggulan.

"Justru karena itu, Pak. Sheila nanti bisa ikut tertular dengan sikap anak unggulan. Tidak hanya itu, Pak. Mungkin saja Sheila nanti bisa lebih pintar lagi." Sheila menggerutu dalam hatinya mendengar perkataan Bu Asih itu. Bahkan Sheila memaki guru itu yang bisanya hanya memanasi Pamannya agar Sheila bisa masuk kelas unggulan.

"Ibu setuju dengan kamu," tunjuk Emmi.

Sheila melotot dengan segera ia berkata, "Nanti Sheila malah nularin anak unggulan dengan kenakalan Sheila. Terus kalau semua nakal, kan Sheila yang disalahin. Sheila nggak mau!" tolak Sheila menakuti.

"Ah iya, kamu itu sesat Shel. Nanti anak unggulan jadi nggak benar kayak kamu," kata Ridho membenarkan perkataan Sheila. Sheila tersenyum menang mendengarkannya.

"Ibu nggak mau dengar apa pun alasannya. Yang terpenting Sheila segera masuk ke kelas itu."

Ridho diam, ia pasrah. Tak berani melawan permintaan Ibunya sendiri. Dengan berat hati Ridho berkata, "Baiklah. Ridho akan memindahkan Sheila."

🍁 NOTE

jadi sesuai yg udh disampaikan MmaylaApril kalo cerita ini bakal di repost plus dilanjutkan di akun ini.

 

©kynmlla

The Nerd BoyWhere stories live. Discover now