the nerd boy | 03

4.6K 307 6
                                    

Jam istirahat telah berakhir. Kini Sheila sudah berada di dalam kelasnya. Masalah seragam Sheila yang kotor akibat tersiram es, sudah digantikan oleh seragam baru. Ia mendapatkannya dari koperasi sekolah. Seragamnya yang semula ketat, telah tergantikan dengan seragam yang kebesaran dan Sheila tidak menyukai itu.

Sheila menghadap ke arah Adit yang duduk di kursinya. Cowok itu menunduk dalam, enggan menatap Sheila. Sheila yang melihat Adit sedemikian, menyeringai puas. Adit yang merasakan jika Sheila tengah menatapnya, semakin tak nyaman, entah mengapa itu.

Kursi yang diduduki Adit digeser sedikit agar tidak terlalu dekat dengan Sheila. Sheila yang melihatnya, ingin menertawakan Adit. Betapa cupunya cowok itu.

"Eh, Dit. Napa lo diem aja?" tegur Sheila.

Adit tak menjawab, ia memainkan jari-jari tangannya.

"Oh, gue tau. Lo masih kesel sama gue?"

"Apa lo masih gak terima liat perlakuan gue tadi sama cewek yang cupunya sama kek lo?"

"Siapa tadi namanya, Dara? Gue lupa," gumam Sheila.

"Atau lo terpana liat--  "

Belum selesai Sheila melanjutkan kata-katanya. Adit berteriak, "Diam!"

Hampir seluruh kelas memperhatikan Adit yang berteriak itu. Maklum Adit tidak pernah berbicara sekeras itu. Sheila tertawa terbahak-bahak. Untung saja kelas belum ada gurunya, kalau tidak Adit pasti terkena omelan.

"Tuh kan, orang ganteng aja khilaf sama gue. Apalagi elo, Dit. Siapa sih yang dapat menolak pesonanya, Sheila?" Ucap Sheila bangga seraya mengipas-ngipasi dirinya. Adit memutar mata malasnya. Cantik tapi gak punya hati. Gumam Adit dalam hati.

Bu Rina guru yang mengajar sudah masuk. Suasana menjadi senyap. Sheila yang membenci kesunyian merasa jengah, ia sangat sangat tidak nyaman dalam kelas ini. Tatapan matanya melihat Adit, cowok itu tengah membuka bukunya. Sheila mendekatkan kursinya ke kursi Adit. Setelahnya Sheila menginjak kaki Adit, cowok itu meringis kesakitan. Sheila mendekatkan bibirnya ke telinga Adit, seraya berkata, "Dasar cupu!"

⋆⋆⋆

Bagi Adit hari ini adalah hari terburuknya. Bagaimana ia bisa bertemu dengan makhluk spesies Sheila. Adit sebenarnya tidak kesal kepada Sheila, kalau cewek itu tidak berperilaku sedemikian. Ia juga biasa saja jika Sheila memakinya, Adit tidak mempermasalahkan itu. Tapi jika sudah menyangkut perilaku yang berhubungan dengan fisik. Adit sungguh tidak menerima itu. Apalagi ketika Adara, temannya itu diperlakukan seperti tadi. Sungguh sangat menyebalkan.

Tetapi sekarang Adit dapat bernafas lega. Karena sekarang jam pelajaran telah usai, Adit akan pulang. Dirinya sudah lelah menjalani hari penuh drama ini. Di saat ia diparkiran, Adit mengenakan helm putihnya itu.

Sheila yang melihat Adit dari kejauhan tersenyum tipis. Terbesit dipikirkan untuk berbuat sesuatu. Sedangkan Adit yang akan menghidupkan motor bututnya berwarna biru usang itu. Tetapi Adit melupakan sesuatu, ah iya ia melupakan buku paket dari Bu Asih. Kalau tidak salah, Adit menaruhnya di kolom meja. Dengan segera Adit mematikan motornya, namun ia lalai mencabut kunci motornya. Adit pun melenggang pergi menuju kelasnya kembali.

Sheila dari kejauhan awalnya bingung mendapati Adit pergi entah kemana. Suara hatinya yang menginginkan untuk melihat motor Adit, Sheila berjalan menuju motor butut itu. Sheila dengan kesal menendang ban motor Adit. Padahal Sheila menginginkan orangnya saja yang ditendang. Tapi orangnya sudah pergi, jadilah motornya yang menjadi korban.

The Nerd BoyTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon