the nerd boy | 17

2.8K 214 6
                                    

Sheila menggerutu kesal, mendapati ojek yang ditumpanginya mendadak mogok di tengah jalan. Pagi ini ia harus berangkat sekolah. Apalagi jarak jalan ini ke sekolahan nya masih sangatlah jauh.

"Maaf, Mbak. Mendingan cari ojek lain saja ya." Sheila berdecak mendengarnya. Memangnya mudah apa melakukannya?

"Kalo gitu, balikin dulu uang gue!" pinta Sheila dengan nadanya ketus.

Mas-mas ojol itu mendelik lalu berseru, "Ya gak bisa dong mbak. Ini juga udah jauh lho!"

"Bodoamat udah jauh. Gue gak mau tahu ya, balikin uang gue!" kekeuh Sheila.

"Ndak bisa mbak. Kasihani saya dong, masak pagi-pagi gini gak ada uang," melas Mas-mas ojol.

"Bukan urusan gue!" gertak Sheila.

"Sheila." Spontan Sheila membalikan badannya, matanya mengerling mendapati Adit disini.

"Kamu ngapain masih disini?" tanyanya.

"Ini udah mau masuk lho," lanjut Adit.

"Ehm, gue juga mau berangkat sekolah. Tapi nih ojek motornya mogok," jelas Sheila.

Adit mengangguk mengerti, sebentar lagi pasti akan masuk sekolah. Baru kali ini Adit berangkat sekolah kesiangan seperti ini. Pasalnya cowok itu selalu bangun pagi. Tapi entah mengapa, Adit hari ini tidak bisa bangun pagi. Yang berakibat ia kesiangan.

"Tumben juga lo berangkat jam segini," nyinyir Sheila.

"Kesiangan. Kalo kamu mau bareng aku aja, daripada kamu telat kan. Tapi kalo kamu gak mau juga gak papa," tawar Adit memberi opsi.

"Ya udah gue bareng lo aja deh, daripada naik nih ojek," gerutu Sheila.

Adit menggelengkan kepalanya heran. Sheila itu selalu berkata kasar kepada siapapun. Dasar cewek lampir! Sedangkan Sheila langsung menaiki motor Adit itu. Di sepanjang jalan, Adit melihat jam tangannya itu. Disaat jam menunjuk hampir pukul tujuh tepat, Adit semakin melajukan motornya.

"Napa lo ngebut sih?" protes Sheila, "Udahlah motor lo itu butut. Percuma aja, gak bisa banter."

Adit tak menggubrisnya, yang terpenting sekarang ialah cepat sampai di sekolah. Ia benar-benar menyesal, karena telat bangun pagi. Berbeda dengan Sheila, cewek itu masih tetap santai. Ia sudah berkali-kali telat datang sekolah, jadi ia cukup kebal menghadapi hal seperti ini.

Adit melihat gerbang sekolah nya yang sudah tertutup rapat. Ia terlambat, andai saja ia tidak menghampiri Sheila tadi. Kemungkinan besar masih ada kesempatan untuk tidak terlambat.

"Eh mau kemana lo?" Cegah Sheila karena Adit menuntun motornya untuk mendekati gerbang sekolahnya.

"Mau masuk," timpal Adit.

Dengan cepat Sheila menghadang jalan Adit, cewek itu merentangkan kedua tangannya. Adit yang tidak mengerti akan kelakuan Sheila, ia menjadi prustasi sendiri.

"Minggir Shel!" Bentak Adit dengan sorot mata dingin. Sheila dapat melihat kedua mata manik Adit, sangat meneduhkan. Batinnya. Entah mengapa Adit yang di hadapannya kali ini, bukanlah Adit yang biasanya.

"Minggir," ulangnya. Sheila tersenyum tipis.

"Kenapa?"

"Mau masuk."

"Gak usah."

"Kenapa gitu?"

"Bolos aja sama gue."

Adit menatap Sheila tak percaya. Bagaimana ia bisa membolos dengan Sheila? Alangkah baiknya juga Adit terkena hukuman atas keterlambatan nya. Daripada absen nya nanti dikosongi, alias alfa. Adit tidak dapat menerima kenyataan seperti itu.

The Nerd BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang