the nerd boy | 08

3.6K 251 11
                                    

Pagi yang cukup cerah. Kini warga sekolah SMA Tunas Bangsa dijadikan sibuk oleh kegiatan membersihkan lingkungan sekolah. Ada juga kegiatan menanam tanaman, menyirami memberi pupuk. Intinya hari ini hari free pelajaran. Karena adanya kegiatan adiwiyata, membuat siswa-siswi yang semula malas berangkat sekolah akibat tugas ataupun pelajaran. Kini menjadi semangat mengingat tidak ada pelajaran dihari ini.
Begitupun dengan Sheila, cewek itu sudah bersama teman-temannya di kantin. Disana juga sudah ada Rebecca.

"Re, kemarin lo kemana kok gak masuk?" tanya Sheila.

"Oh itu gue sakit," balas Rebecca.

"Kok lo gak hubungin kita sih. Kan kita khawatir sama lo!" omel Jessica cemberut.

Rebecca terkekeh melihatnya. "Gue gak sempet, girls. Gue minta maaf banget."

Sheila sedikit lega melihat diri Rebecca yang periang kembali. Sheila sebenarnya khawatir dengan sikap Rebecca yang menurutnya aneh kemarin. Tapi sudahlah, mungkin waktu itu Rebecca sudah merasa tak enak badan.

"Berhubung gue lagi baik hati. Hari ini gue traktir," ujar Rebecca. Mata Jessica pun berbinar, maklum ini tanggal tua.

"Serius lo?" ucap Jessica berlebihan.

"Gak boongan."

"Gue kira beneran. Gak asik lo!" kesal Jessica.

"Ya beneran lah, Jess. Sejak kapan gue boongan?" ujar Rebecca sebal. Jessica hanya terkekeh.

"Gue balik dulu ya, guys." Pamit Sheila mengambil tisu untuk membersihkan mulutnya.

"Mau kemana?" tanya Nessa.

"Kelas," ucap Sheila singkat.

"Gini nih sekarang mah jadi anak unggulan. Bawaannya kan jadi rajin," sindir Rebecca. Sebenarnya diantara Jessica dan Rebecca itu lebih cerewet Rebecca. Tapi yang suka nyinyir itu Nessa. Kalau Sheila kesannya diam, tidak banyak bicara. Tapi diamnya Sheila itu menghanyutkan. Iya menghanyutkan setiap orang yang mengganggunya.

"Apaan sih, Re. Gue masih Sheila kali, gak level lah nanti kalo gue jadi si kutu buku. Idih, bukan gue banget," elak Sheila.

"Iyain biar cepet." Tambah Jessica mengambil kerupuk.

"Lagian mana bisa Sheila yang tololnya minta ampun jadi anak pinter. Keajaiban dunia entar," ejek Nessa. Sheila hanya diam, tak menanggapi pernyataan Nessa. Lagian ada benarnya apa yang dikatakan Nessa.

"Ntar bayarin makanan gue ya, Re." Ujar Sheila lalu melangkah menuju kelasnya.

Di kelas maupun di luar kelas teman-teman sekelas Sheila sudah sibuk masing-masing. Mungkin hanyalah Sheila yang tidak ikut serta membantu. Sheila yang melihat Bu Asih keluar dari kelas berkacak pinggang.

"Darimana saja kamu?" tanya Bu Asih menginterogasi.
Sheila menatapnya datar. "Kantin."

Bu Asih menggelengkan kepalanya. "Hari ini tuh kegiatan bersih-bersih lingkungan sekolah. Bukan bersih-bersih jajan kantin."

Sheila mendengus kesal mendengar perkataan Bu Asih itu. Matanya sejenak melihat Adit yang sudah berkeringatan akibat memindahkan beberapa tanaman yang berada di pot.

"Ya sudah sana kamu bantuin temen-temen kamu. Awas saja ya kalau kamu kabur lagi. Akan saya laporin kamu ke Pamanmu!" Ancam Bu Asih meninggalkan Sheila yang masih terdiam. Sheila tertawa dalam hati, memangnya ia takut dengan Pamannya itu? BIG NO.
Toh Sheila kesini juga mau mengambil uangnya, setelah itu juga akan kembali bersama teman-temannya.

Setelah Sheila mengambil uangnya. Ia akan kembali ke kantin lagi. Memangnya untuk apa ia disini?
Ketika Sheila menuruni tangga, terlihat Adit yang membawa wadah seperti gembor. Sheila yang melihat Adit menaiki tangga dengan arah berlawanan pun menatapnya sinis. Adit yang mendapati Sheila hanya menunjukkan wajah datar.

The Nerd BoyOù les histoires vivent. Découvrez maintenant