the nerd boy | 29

2.6K 191 8
                                    

Hari ini adalah hari terburuk Sheila. Emmi, Neneknya itu meninggalkan Sheila untuk selama-lamanya. Sudah dua jam dari tadi pemakaman Emmi telah selesai. Sengaja, Sheila tidak ikut serta untuk menyaksikan pemakaman Emmi. Ia benar-benar tidak sanggup walau sekedar melihatnya.

Keadaan Sheila juga tidak baik, terbukti dari penampilan cewek itu sangat buruk. Mata nya yang sembab dan hidungnya merah bengkak. Tubuhnya sama sekali tidak terurus. Bukan hanya itu, dari kemarin Sheila menjadi tidak nafsu makan hingga saat ini. Apalagi ia kemarin sempat demam, semua orang khawatir kepada Sheila. Mereka tidak mau jika keadaan Sheila terus down .

"Shel, lo makan dong!" suruh Rebecca kesal karena dari tadi ia mencoba membujuk Sheila untuk makan tapi temannya itu memang keras kepala.

Mereka bertiga— Rebecca, Nessa dan Jessica sengaja tidak masuk sekolah. Padahal hari ini adalah hari Senin, kelas mereka juga ada ulangan harian. Namun mereka tidak peduli akan hal itu, yang terpenting sekarang adalah keadaan Sheila. Teman-temannya tidak mau meninggalkan Sheila, mereka takut jika Sheila bertindak nekat.

"Shel inget, badan lo itu udah ideal banget. Tapi kalau lo gak makan, mau lo kerempeng tinggal tulang?" kata Jessica lebay.

"Iya, bitch. Terus lo nanti mati gara-gara gak makan. Gue temenan sama siapa?" tambah Nessa.

Rebecca melototi Nessa galak, "Berhenti panggil Sheila bitch napa, Ness."

"Iya nih, Nessa. Udah tahu sih bitch lagi sedih, malah di doain mati," gerutu Jessica.

"Lo juga barusan panggil Sheila dengan sebutan itu! Gak usah sok nasehatin deh lo, Jess. Basi tahu gak!" ceramah Rebecca.

"Siapa yang ngedoain Sheila mati sih! Gue kan cuma, tau ah sebel gue sama kalian berdua!" kesal Nessa.

"Ya kan ... gue cuma ngasih tau, Re!" ngotot Jessica.

Sheila menatap kosong mereka bertiga. Memang dasar teman tidak tahu diuntung, bisa-bisanya seperti itu dikala Sheila sedang sedih.

"Shel," panggil Rebecca lagi.

"Lo mau makan apa? Entar gue beliin, asal kan lo mau makan. Jangan siksa diri lo sendiri Shel," lanjutnya.

Jessica mengangguk setuju, "Gue tahu kalau lo lagi sedih. Tapi jangan kayak gini, lo sama aja nyiksa diri lo sendiri tau gak!"

Sheila memandangi Rebecca dan Jessica secara bergantian. "Kalian pergi aja sana!"

Nessa mendelik mendengarnya, "Enak aja ya lo! Kita tuh udah bela-belain buat bolos sekolah. Tapi lo nya kayak tai!"

"Sumpah ya Shel. Lo tega bener sama kita," tambah Jessica.

"Gue butuh waktu sendiri," lerih Sheila.

Nessa mendengus kesal ia menatap Sheila dengan tatapan yang tidak percaya. "Takutnya kalau lo nanti sendirian, lo bakalan nekat Shel. Kita gak mau itu terjadi."

"Lo ngira gue bakal bunuh diri? Gue masih mau hidup, tenang aja!" desis Sheila tersenyum tipis.

"Aduh maafin Nessa ya Shel. Emang nih anak minta dipecel mulutnya," ucap Jessica.

"Tapi perkataan gue ada benernya, girls. Gue gak mau kalau kehilangan nih bitch. Gue gak bermaksud untuk— "

"Udah diem, gue tau maksud lo." Potong Rebecca cepat. Jika ia membiarkan Nessa nyerocos begitu saja, yang ada malah akan menimbulkan pertikaian. Hal ini akan tidak baik, untuk hubungan persahabatan mereka.

"Kita bakalan pergi kalau lo udah makan. Lo makan dulu ya," pinta Rebecca.

"Gue gak laper," timpal Sheila dingin.

The Nerd BoyWhere stories live. Discover now