the nerd boy | 34

3.2K 203 26
                                    

Mata Adit memicing menghadap pintu kamar mandi yang tertutup. Sedari tadi ia meneriaki nama Sheila, berharap jika gadis itu menjawabnya. Bukan hanya Adit, para temannya pun ikut berteriak mencari Sheila.

Langkah Adit menghampiri kamar mandi itu, entah mengapa instingnya mengatakan bahwa Sheila berada di situ. Perlahan namun pasti, Adit membuka kenop pintu yang kebetulan tak terkunci.

Setelah terbuka, mata Adit terbelalak sempurna. Melihat keadaan Sheila yang begitu memperihatinkan, hati Adit ikut teremat pilu.

"Sheila! Kamu gak apa-apa kan?!" pekik Adit khawatir.

Bodoh, bahkan Adit mengumpati dirinya sendiri. Sudah jelas sekali saat ini Sheila sedang tidak baik-baik saja. Tangan Adit pun kini menepuk pipi Sheila yang terluka dan basah itu, tak peduli seberapa baunya Sheila, Adit dengan gesit mengambil tubuh ringkih itu. Adit menggendong Sheila.

Rebecca, Nessa, Jessica, Nando dan Adara sama terkejutnya melihat keadaan Sheila yang tidak berdaya, dalam gendongan Adit itu.

"Sheila!"

"Lo kenapa?" Nada penuh prustasi itu keluar dari mulut Nessa.

"Adit lo nemuin Sheila dimana? Sheila kenapa? Dia gak apa-apa kan?" tanya beruntun dari Jessica.

Sedangkan Rebecca tidak mampu mengeluarkan hanya sekedar kata-kata. Ia merasa gagal menjadi sahabat yang selalu ada untuk Sheila.

"Kita gak ada waktu! Sebaiknya tolongin Sheila dulu!" jelas Adit. Semuanya panik, lalu mengikuti langkah Adit yang sepertinya akan ke mobil.

"Nessa aku pinjem mobil kamu dulu ya!" pinta Adit tergesa-gesa.

"Gue ikut!" ucap Jessica.

"Gue juga ikut!" sahut Rebecca.

Tanpa menunggu persetujuan, cewek itu masuk ke dalam mobil. Menemani Sheila yang tergeletak tak berdaya. Sedangkan Jessica duduk di dekat Adit yang mengambil alih kemudi.

"Kalian tolongin Sheila dulu, gue bakalan nyusul entar," beritahu Nessa penuh kepasrahan. Lalu mata tajam khas Nessa menghadap Adara yang berdiri penuh kebisuan sedari tadi. Tidak lupa Nando yang berada di samping Adara sedari tadi.

Dengan langkah setengah berlari itu, Nessa menghampiri Adara. "Puas lo?!"

"Puas lo bangsat! Buat teman gue kayak gitu, hah?" teriak Nessa menggebu-gebu.

"Setelah lo hancurin hubungan gue sama Nando. Terus lo sakitin Sheila? Otak lo dimana sih?!" Nessa yang sudah tidak kuasa menahan amarahnya, ia menjambak rambut Adara spontan.

"Dasar bedebah!" umpatnya.

Nando yang melihat semua itu, dengan cepat ia memisahkan Nessa dengan Adara. Dicekalnya lengan Nessa kuat-kuat, matanya yang menusuk itu ia tujukan kepada Nessa.

"Kenapa? Gak terima cewek lo gue gituin?!" ujar Nessa marah.

Tanpa diaba-aba, Nando melepaskan cengkaramannya. Lalu menampar kasar pipi mulus milik Nessa.

Plak.

Nessa memegangi pipinya yang perih akibat perbuatan Nando. Ia tak habis pikir dengan jalan pikiran Nando itu. Sungguh, hatinya sangat sakit kali ini.

"Jangan berani sentuh Adara sedikit pun!" bentak Nando.

Tubuh Nessa melemas seketika, hatinya seperti ditusuk jarum beribu-ribu kali. Bibirnya pun kelu hanya untuk sekedar berucap. Air matanya meluruh begitu saja, ia juga memiliki hati. Nessa juga memiliki perasaan, ia memiliki rasa sakit. Tidak bisa kah Nando mengerti perasaannya sedikit pun?

The Nerd BoyWhere stories live. Discover now