the nerd boy | 33

2.7K 179 28
                                    

"Denger baik-baik, gue mau cewek ganjen itu lo bawa sehabis pulang sekolah nanti!" Yang mendengarkan pun meneguk ludahnya dalam-dalam.

"T, tapi—"

"Gak ada tapi-tapian!"

"Gak mudah buat ngebujuk Sheila," ujarnya mencoba mengalihkan.

"Gue gak peduli itu! Gue cuma mau cewek gak tahu diri itu ada di tangan gue nanti!"

"Iya, saya usahakan." Akhirnya ia pun pasrah, percuma saja, ia tidak dapat mengelak.

"Lo tau kan yang harus lo lakuin nanti?" Kata seorang perempuan disambungan telepon.

"I, iya." Cewek barambut pendek itu menjawabnya gugup.

"Bagus!" Suara perempuan itu terdengar menyeringai.

PIP!

Selesai sambungan telepon itu dimatikan secara sepihak, Adara memghembuskan napasnya gusar. Ia juga tidak tahu secara detailnya mengapa anak majikan Ibunya itu menyuruhnya untuk membawa Sheila nanti.

Apalagi disaat Vransisca mengatakan beberapa kata yang tidak mengenakkan seperti; ganjen, tidak tahu diri, murahan atau yang lainnya. Jelasnya Nyonya mudanya itu menjelek-jelekkan Sheila.

Tapi memikirkan rencana Vransisca yang telah disusun, membuat Adara menjadi takut. Ia takut kalau Vransisca nanti akan berbuat yang tidak-tidak kepada Sheila. Meskipun kesannya Sheila itu tidak suka kepada Adara, tapi tentu saja Adara akan tetap memperdulikannya.

Sayangnya Adara kali ini tidak dapat mengelak perintah dari Vransisca itu. Ibunya sekarang sedang sakit, ia tidak memiliki banyak uang untuk membeli obat, belum lagi kebutuhan sehari-hari nanti. Maka dari itu Adara untuk sementara waktu menggantikan pekerjaan Ibunya.

Adara menatap langit yang cerah, pandangannya kosong. Ia sekarang berada di rooftop sekolah, tempatnya pun sepi, membuat cewek berambut pendek itu tenang disini. Untuk saat ini, Adara tidak dapat melakukan apa-apa, jika ia membantah Vransisca sama saja ia mencari kerusuhan dengan perempuan itu. Sejenak Adara tersenyum tipis, siapa sangka hidupnya akan seperti ini.

Sedangkan jauh dari tempat Adara, tepatnya dibalik dinding dekat tangga. Menatap sosok gadis itu dari belakang, bibirnya pun tertarik tipis setelah mendengar segala perbincangan Adara dengan orang yang tidak ia katahui.

⋆⋆⋆

Bel pulang sekolah telah berbunyi, seluruh siswa di kelas XI A IPA pun berkemas-kemas. Begitu juga dengan yang dilakukan Sheila, terlihat ia sangat mengantuk, terbukti dengan beberapa kali ia menguap. Jangan terkejut namanya juga Sheila kalau tidak mempercantik diri, ya pasti ia tidur.

Semalam Sheila begadang, tidak seperti biasanya ia akan menonton film hingga Shubuh. Tadi malam Sheila iseng-iseng menstalking sosial media para mantannya. Mungkin saking banyaknya mantan Sheila, hingga membuat cewek itu tidur jam 2 malam.

Mata Sheila yang sayup-sayup itu melihat Adit yang beranjak dari duduknya. Tidak hanya Adit, para teman sekelasnya pun sudah pergi meninggalkan kelasnya. Langkah Sheila yang lengah menyusuri lantai kelasnya. Sungguh dirinya sangat mengantuk, padahal Sheila juga sudah tahu kalau hari ini adalah hari Senin, yang pastinya akan ada kegiatan upacara. Tapi dirinya masih saja bandel untuk begadang.

Disaat Sheila menepakkan kakinya keluar kelas, mata pandanya itu mengerjap beberapa kali ketika melihat Adit yang tengah memandanginya. Dengan segera Sheila mengucek matanya, takut salah dengan apa yang dilihatnya.

The Nerd BoyWhere stories live. Discover now