02- Sekolah baru

8.8K 858 28
                                    

____

Saya nggak suka sama teman munafik, jadi kalau mau berteman dengan saya silakan perbaiki dulu niat kalian.

-ALEA

-ALEA

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

^¤^

"ADELA!" teriak Lina.

Sedangkan yang diteriaki tak kunjung bangun, malah ia semakin menyembunyikan tubuhnya di dalam selimut dengan cover doraemon, kartun kesukaannya.

Lina mengusap wajahnya gemas, heran dengan putri satu-satunya sangat susah untuk bangun pagi. Padahal hari ini hari pertama ia masuk ke sekolah barunya. "Adela, bangun! Nanti kamu terlambat."

Alea atau akrab dipanggil Adela oleh keluarganya, hanya mendengus pelan. Perlahan membuka mata untuk melihat raut wajah mamanya. "Adela nggak mau sekolah, Mah." Setelah mengatakan hal itu, ia kembali menutup tubuhnya dengan selimut.

"Oh, nggak mau ya?" Lina tersenyum licik. "Mau Mama bakar semua boneka doraemon kamu? Atau sekalian Mama bakar semua koleksi kamu yang berbau doraemon-doraemon itu?"

Ajaib! Setelah mengucapkan mantra tersebut, Alea langsung terbangun menegakkan tubunya lantas menatap mamanya dengan tatapan memohon. "Mama Lina, jangan ngancem Adela kayak gitu dong. Adela nggak bisa hidup tanpa mereka, hidup Adela terasa hampa tanpa mereka, mereka sudah seperti anak Adela sendiri yang Adela besarkan sepenuh hati," ujar Alea berlebihan.

"Makanya mandi sana!"

Alea menatap Mamanya serius. "Tapi, Mah, Adela nggak mau sekolah di sini, Adela nggak mau tinggal di Jakarta. Adela mau balik aja ke Bandung aja, kangen sama temen-temen di sana," rengeknya.

"Kita udah bicarain soal ini, kita harus pindah ke sini biar ayah kamu nggak capek bolak balik, Sayang," jelas Lina mengelus puncak kepala putrinya. Lina kembali pada mode jinak. "Lagian di sekolah baru kamu pasti banyak juga yang baik, pasti banyak kok mau berteman sama cewek cantik kayak kamu."

"Supaya Mama nggak bakar doraemon kamu, kamu cepat mandi sana, kalau nggak siap-siap aja kamu liat doraemonmu tinggal kenangan. HAHHAA," sambung Lina dengan tawa dipaksakan, sudah seperti penjahat dalam sinetron.

"Dasar Mama tiri jahat!" Alea turun dari kasurnya lalu segera masuk ke dalam kamar mandi, meninggalkan Lina yang hanya bisa menggelengkan kepala.

Lina tidak marah saat putrinya berkata demikian, memang benar yang dikatakan Alea. Lina hanya ibu tiri Alea. Alea memang suka bercanda menggunkan embel-embel tersebut. Mereka tidak seperti ibu dan anak, karena umur mereka hanya berbeda beberapa tahun, jadi mereka lebih cocok disebut sebagai kakak-adik.

Lina menikah dengan Ayahnya Alea tiga tahun yang lalu, saat mama kandung Alea berpisah dengan Andre. Andre yang tidak tega melihat putrinya tinggal sendiri di rumah sementara dirinya sibuk bekerja, maka dari itu ia memutuskan untuk kembali menikah dan hatinya jatuh kepada Lina. Mereka bertemu saat Andre sedang bekerja di Jakarta dan kebetulan Lina adalah kliennya.

After You (TERBIT) Where stories live. Discover now