29- Dafa vs Fadel

3.9K 477 18
                                    

____

Seperti ada batu besar yang menghantam dada, memaksanya untuk masuk ke dalam rongga hingga menimbulkan sakit yang begitu mendalam.

-ALEA

-ALEA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

^¤^

Satu pukulan mendarat manis di wajah Fadel, cowok itu langsung tergusur ke tanah. Fadel menatap Dafa—orang yang tiba-tiba menyerangnya dengan senyum tipis, kemudian ia berdirih dengan tertatih sambil memegangi sudut bibirnya yang mengeluarkan darah segar.

Kejadian secara tiba-tiba tersebut membuat Alea kaget dan lebih kaget lagi saat melihat Dafa berdiri dengan amarah yang terpancar jelas dari sorot matanya.

"Mau lo apa?" tanya Dafa dingin, kedua tangannya sudah mengepal siap menyerang Fadel kembali.

Fadel tersenyum sinis, "Gue mau lo ngasih Alea ke gue karna dia nggak cocok sama cowo pengecut kayak lo."

"Maksud lo apa?!" Dafa kembali memberikan pukulan ke wajah Fadel. "Alea bukan barang yang seenaknya lo ambil!"

Kini Dafa menindih tubuh Fadel, ia duduk di atas perut cowok itu sambil menghajar babi buta, tak peduli saat Alea memanggil namanya maupun Zidan dan Zadan berusaha memisahkan mereka. Dafa sudah dirasuki emosi yang tidak bisa ia kendalikan, bahkan Alea tidak mengenali Dafa yang selalu konyol berubah jadi monster.

Setelah merasa puas, Dafa berhenti memukuli Fadel. Ia menatap Fadel dengan tatapan yang sulit diartikan, "Gue nggak pernah ngajarin sahabat gue jadi pengkhianat kayak lo."

Bugh!

Fadel berhasil mengelabui Dafa, kini giliran dia yang menindih tubuh Dafa dan mendaratkan pukulan bertubi-tubi. Darah Fadel menetes ke wajah Dafa yang juga sudah dipenuhi darah segar.

"DAFA!" Alea berteriak dengan parau, sedari tadi air matanya terus keluar sambil menyaksikan adegan yang sangat mengerikan. Alea menatap sekeliling, berharap ada orang dewasa yang melihat mereka, tapi nihil! Semua guru masih mengadakan rapat. Alea menggeleng melihat keadaan Dafa yang sudah babak belur.

"Terus kalo gue ngasih tau ke elo, lo bakal serahin Alea ke gue?" tanya Fadel, pukulannya berhenti saat melihat keadaan Dafa melemah.

"Pa-pasti! Gue ... bisa saja bersaing sama Fizan, tapi nggak dengan sahabat gue sendiri. Gue nggak nyalahin lo karna suka sama Alea, tapi gue kecewa dan marah saat tau ternyata lo nikung gue dari belakang. Gue punya salah apa sama lo? Apa jadi sahabat lo adalah kesalahan?"

Fadel tertawa sumbang, ia berdiri dengan susah payah sementara Dafa masih diposisi yang sama, rasanya terlalu berat buat dia walau hanya sekedar bergerak. Fadel kemudian berjongkok, menatap Dafa dengan tatapan kebencian.

"Lo mau tau apa kesalahan lo?" tanya Fadel dengan senyum mengejek. "Karna lo ada di dunia ini, itu kesalahan lo! Lo punya segalanya, Daf. Uang, kepopuleran, orang-orang sekeliling yang peduli sama lo, lo itu terlihat berlian buat semua orang dan gue iri. Lo terlalu sempurna jadi orang!"

After You (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang