17- Usaha berujung sakit

4.3K 491 25
                                    

____

Jodoh itu ada di tangan Tuhan. Sekeras apapun kamu menolak tapi kalo memang sudah berjodoh, netizen bisa apa?

-DAFA

-DAFA

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

^¤^

 "Dafa mau lapor sesuatu ke Alea," ulang Dafa, "Dafa mau lapor kalo sekarang Dafa lagi cemburu liat Alea berduaan dengan Fizan."

Alea menatap tajam Dafa, lalu kembali membaca tanpa niat membalasnya. Dafa kalau diladenin malah semakin melunjak, jadi lebih baik Alea diam saja dan menganggap Dafa tidak ada di sampingnya.

"Hm, gue ke toilet dulu ya," pamit Fizan yang dianggukan oleh Alea.

Melihat Fizan pergi, senyum Dafa mengembang. Ia bangkit dari tempat duduknya lalu menghampiri Alea.

"Kalo jodoh memang gitu ya." Dafa mulai mengoceh. "Kita ketemu di tempat ini padahal sebelumnya kita nggak janjian loh."

"Gue nggak mau jodoh sama lo." Alea masih fokus ke bukunya.

"Jodoh itu ada di tangan Tuhan, Alea, biar kamu nggak mau berjodoh sama aku kalo Tuhan udah nakdirin kita untuk bersatu, netizen bisa apa?"

"Kalo lo tau jodoh ada di tangan Tuhan, kenapa lo terus ngejar-jengar gue?"

"Itu namanya usaha!" Dafa segera membekap mulutnya saat mendapatkan tatapan dari beberapa siswa di sana.

"Itu namanya usaha," bisik Dafa mengulangi. "Aku berusaha buat dapetin cinta kamu."

"Masalahnya gue nggak bakal suka sama lo."

"Belum, Alea, bukan nggak suka. Cinta akan datang karena terbiasa, begitu juga kamu yang bakal suka sama aku," jelas Dafa. "Jangan terlalu membenci sesuatu karna kamu tidak akan tau pada titik di mana kamu akan mencintai sesuatu itu, begitu juga sebaliknya."

Hari ini tiba-tiba saja Dafa Alexa Alfarezel berubah nama menjadi Dafa Teguh. Setiap kata yang ia ucapkan tadi tidak jauh dari kata bijak. Ia terkekeh geli saat sadar dengan ucapannya sendiri.

"Lo juga. Jangan terlalu memaksakan sesuatu, karna bisa jadi sesuatu itu memang nggak tercipta untuk jadi milik lo."

Jleb!

Dafa meringis, tapi detik berikutnya ia tertawa renyah. "Aku memang nggak salah menyukai seseorang."

Alea diam, konsentrasinya langsung pecah sejak Dafa datang tapi ia harus tetap pura-pura fokus.

"Kamu suka ya sama ... Fizan?"

Pertanyaan tersebut sebenarnya tidak perlu ia tanyakan lagi karena dari kedekatan mereka berdua bisa Dafa simpulkan. Tapi Dafa tidak menyerah sebelum Alea yang mengatakannya sendiri. Sebelum jalur kuning melengkung, maka Dafa tetap berdiri. Tidak ada kata menyerah dalam kamusnya. Ia laki-laki dan laki-laki itu harus berjuang, berjuang demi orang tersayang.

After You (TERBIT) Where stories live. Discover now