07- Aksi konyol

6K 640 19
                                    

____

Awalnya aku nggak percaya sama cinta pandangan pertama. Tapi, itu berubah semenjak kita bertemu.

-DAFA

-DAFA

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

^¤^

Pukul 3 sore. Proses pembelajaran untuk hari ini baru saja selesai beberapa menit yang lalu. Kelas 11 IPA 2 sudah sepi karena sebagian murid sudah pulang. Alea, gadis yang masih terlihat pucat itu kini berjalan meninggalkan kelas, masih ada kedua sahabatnya yang setia menemaninya. Mereka bertiga berjalan beriringan.

"Lo dijemput sama siapa, Al?" tanya Siska.

"Mama Lina," jawab Alea seadanya, kepalanya masih sedikit pusing. Tadi saat ia balik ke kelas, sebenarnya ia belum baik, tapi Alea paksakan agar tidak ketinggalan pelajaran terlalu lama.

"Nyokap lo udah di jalan kan? Muka lo tambah pucat tau nggak," timpal Gita terlihat khawatir. "Atau gue anter lo aja, deh."

Alea menggeleng lemah. "Nggak usah. Mama Lina katanya udah mau sampe kok."

Gita hanya mengangguk pasrah. Hingga akhirnya mereka telah tiba di parkiran sekolah. Gita dan Siska memutuskan menemani menunggu jemputan Alea, kini mereka duduk di bangku dekat parkiran mobil. Ketiganya sibuk bercerita tentang kejadian hari ini, hingga mobil berwarna merah terang tinggal tepat di depan mereka.

"Hello, bidadari syurga yang tercipta untuk melengkapi hidup gue," sapa orang tersebut, siapa lagi kalau bukan Dafa. Dafa membuka pintu mobilnya lalu menghampiri mereka.

Alea dan Gita yang sudah hapal luar dalam suara orang itu tidak mempedulikannya, ia masih asyik dengan kegiatannya, sementara Siska sudah senyum-senyum nggak jelas ke arah Dafa.

Gita menyenggol bahu Siska. "Jual mahal, Siska!" ucapnya kemudian. Tapi emang dasarnya Siska yang sudah terpesona dengan Dafa, sudah tidak bisa dipengaruhi oleh siapapun.

"Kenapa belum pulang?" tanya Dafa yang memperhatikan Alea diam saja tanpa meliriknya.

"Bukan urusan lo!" sewot Gita.

"Lah, gue nanya sama Alea, bukan sama lo."

"Ujung-ujungnya Alea j-uga bakal jawab git-u!" Dafa syalan, batin Gita.

Siska tiba-tiba tertawa ngakak sendiri saat melihat wajah Gita merah padam karena menahan malu. Gita menatap tajam Siska, membuat cewek itu segera menghentikan tawanya.

Alea diam saja, tidak peduli dengan keributan di depannya. Ia sibuk memainkan ponselnya, terus menghubungi mamanya, berharap wanita itu cepat datang agar dirinya tidak terlibat lagi sama drama Dafa. Alea benar-benar tidak mood, rasanya ia ingin tidur saja di kasur dengan boneka doraemonnya.

"Muka lo masih pucat, Alea. Gue anter aja ya, gue takut lo kenapa-napa," kata Dafa terlihat khawatir. Ia duduk berhadapan langsung dengan Alea, seperti terlihat sedang bersimpuh di depan gadis itu.

After You (TERBIT) Where stories live. Discover now