28- Fadel kenapa?

3.9K 463 23
                                    

____

Kadang sahabat memiliki potensi melukai lebih dalam daripada orang lain.

-DAFA

-DAFA

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

^¤^

Hari ini hampir seluruh siswa SMA Nusantara bersorak gembira karena guru mengadakan rapat besar-besaran. Itu artinya mereka dipulangkan lebih cepat dari biasanya. Tentu dari ratusan siswa yang bahagia, salah satu di antaranya adalah Alea.

Alea melihat keadaan kelas yang sudah terlihat sepi. Ia kemudian memakai tasnya dan berjalan keluar, menuju kedua sahabatnya yang telah menunggunya di depan kelas. Hari ini mereka berencana untuk pulang barsama dan menunggu sopir Siska di gerbang sekolah.

"Udah selesai?" tanya Siska, wajah cewek itu terlihat sedang menahan kesal, mungkin karena lama menunggu Alea.

Alea mengangguk, tersenyum. "Maaf lama, tadi pulpen gue nggak ketemu eh tau-taunya ada di meja Dito."

"Emang noh anak. Semenjak cintanya ditolak sama Fitri, jadi sering ngambil pulpen orang!" kata Siska kesal, ia juga salah satu korbannya Dito.

"Emang bisa kayak gitu?" tanya Gita.

Siska menatap Gita, tidak memperhatikan lagi jalanan di depannya. "Bisalah, gak ada yang nggak mungkin di dunia ini. Bisa aja kan awalnya nyuri pulpen terus lama-lama jadi nyuri pacar orang,"

"Kebanyakan baca novel lo!"

"Emang bisa kayak gitu? Apa hubungannya?"

"Bisalah, gak ada yang nggak mungkin di dunia ini," ujar Gita menirukan gaya bicara Siska. Siska mendengus kesal sementara Alea tertawa renyah.

Tinggal beberapa langkah lagi mereka sampai di pintu gerbang, sontak ketiganya berhenti saat tiba-tiba saja Dafa muncul di hadapan mereka dengan senyum mengembang alas khas Dafa.

Dafa menatap Alea, tersenyum manis. "Alea mau pulang? Biar Dafa yang antar."

"Nggak usah, gue pulang bareng Siska sama Gita."

Dafa memangguk-manggukkan kepala seolah mengerti. "Tapi Dafa maunya pulang bareng Alea naik motor supaya so sweet gitu."

Alea menghela napas, "Nggak usah, Dafa. Sopirnya Siska udah nunggu di depan," balas Alea berbohong.

Sekarang Dafa menatap Siska, "Sis, gue pinjam Alea dulu ya, biar gue yang anter dia pulang. Lo tenang aja, sahabat lo yang satu ini bakal gue jaga sepenuh hati dan jiwa."

Siska mengangguk kaku, sementara Gita sudah menampakkan wajah ingin muntah.

"Siska!" tegur Alea saat melihat cewek itu mengiyakan permintaan Dafa.

"Nggak papa kali, Al, lo jangan sia-siain kesempatan emas. Akhirnya Dafa kembali dekatin lo kan dan gue tau dalam hati, lo juga ngerasa senang," bisik Siska, kemudian cewek itu segera pergi, tidak lupa menarik paksa tangan Gita.

After You (TERBIT) Where stories live. Discover now