31- Prank

4K 477 27
                                    

____

Kamu yang menagis tapi aku yang merasakan sakitnya. Jadi jangan pernah menangis lagi.

-DAFA

-DAFA

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

^¤^

"Serius kamu bakal turutin semua keinginanku?"

Alea spontan menongakkan kepala, matanya sukses membulat saat melihat mata Dafa terbuka, cowok itu menyengir lantas mengedipkan sebelah mata ke arahnya.

Bukan hanya Alea yang keget, tapi semua orang yang berada dalam ruangan ini. Zidan dan Zadan bangkit dari sofa, menatap Dafa dengan mulut sedikit berbuka. Semua ikut melonggo saat tiba-tiba Dafa sadar tapi cowok itu terlihat baik-baik saja.

"Lo ... lo udah sadar?" tanya Alea, dilihat dari raut wajahnya sepertinya ia masih tidak percaya.

"Mata Alea masih normal, kan? Terus pendengaran Alea juga masih bagus, kan? Dafa udah sadar, jadi Alea jangan nangis lagi." Dafa mengusap sisa air mata Alea yang masih menempel di pipi cewek itu. "Alea jangan pernah nangis kalo Dafa nggak ada, nanti yang hapus air mata Alea siapa dong?"

Alea kembali terisak. Melihat Dafa yang berusaha terlihat baik-baik saja malah membuatnya tambah bersalah. "Maaf, Dafa. Kalo aja bukan karna gue, lo nggak bakal kayak gini. Kalo aja gue nggak pernah ada di antara kalian, mungkin persahabatan lo nggak bakal hancur."

"Sttss ... kamu nggak salah, Alea. Ingat pasal ini; pasal 1 cewek nggak pernah salah, pasal 2 kalo cewek salah maka kembali lagi ke pasal satu. Jadi kamu nggak salah apa-apa, jangan salahin diri kamu terus."

"Seratus buat Dafa!" timpal Siska tiba-tiba heboh, cewek itu mengangkat kedua jempolnya.

"Gue serius!" ujar Alea sedikit kesal, tidak peduli perkataan Siska barusan.

"Jangan serius dulu, tunggu aku sembuh baru kita melangkah ke jenjang yang lebih serius."

"Lo nggak—"

"DAFA!"

Perkataan Alea terpotong saat tiba-tiba saja Zadan dan Zidan berlari ke arah Dafa dan langsung memeluk cowok itu, tentu saja tindakan kedua sahabatnya membuat Dafa kaget.

Alea dan Siska yang melihat penampakan di depannya saat ini rasanya ingin muntah saja. Rasanya aneh saat melihat cowok perpelukan.

"Lepasin woii, gue nggak bisa napas!" teriak Dafa saat merasakan pelukan tersebut semakin erat. Bahkan Dafa meringis saat Zadan tidak sengaja menyentuh luka di wajahnya.

Zadan dan Zidan baru melepaskan pelukannya saat mendengar Dafa meringis kesakitan. Zadan menyengir tanpa merasa bersalah.

"Main peluk-peluk aja kalian. Gue masih normal, meski Alea berkali-kali nolak cinta gue, tapi bukan berarti gue beralih suka sesama!"

After You (TERBIT) Where stories live. Discover now