23- Jadian

3.9K 481 63
                                    

____

Percuma memperjuangkan seseorang yang tak mengharapkanmu.

-DAFA

-DAFA

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

^¤^

"Iya, gue mau jadi pacar lo."

Deg

Badan Dafa membeku, ia tidak mampu bergerak walau hanya melangkahkan kakinya. Dafa tahu itu suara siapa dan ia tahu maksud dari kalimat yang lolos dari mulut gadis yang dicintainya. Dafa melihat dua insan yang baru saja mengubah statusnya sedang terlihat bahagia yang tepancar langsung dari wajah keduanya.

Dafa tersenyum kecut. Ia sudah kalah, tentu saja. Tidak ada yang menjamin ia bakal menang dari Fizan. Ia hanya Dafa, cowok yang hanya menang pada gombalan recehnya dan itu tidak mampu membuat Alea balik menyukainya.

Dafa berbalik arah dan terkejut mendapati Fitri yang ternyata juga memperhatikan Alea dan Fizan dengan sorot mata yang sulit ia artikan. Dafa menyengir lalu menghampiri cewek itu.

"Eh, ada Fitri ternyata. Lama nggak ketemu ya?" sapa Dafa, ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Gue duluan. Byee!" Dafa pergi dengan ekspresi jauh berbeda waktu ia datang.

Fitri menatap punggung Dafa yang mulai menghilang di balik tembok kelas. Fitri tahu itu, terlihat jelas dari tatapan Dafa yang tersirat rasa kecewa dan Dafa hanya berusaha memperlihatkan bahwa semuanya baik-baik saja.

Fitri menghela napas dan tersenyum, terpaksa. Tujuannya hanya menemui Fizan, cowok itu dipanggil oleh Pak Genta. Tapi yang ia dapat justru kejutan luar biasa, kejutan yang mampu mengiris hatinya secara perlahan. Fitri berjalan dengan ekspresi yang tidak jauh berbeda dengan Dafa. Wajah munafik yang terlihat tegar.

Alea menyadari keadirannya lalu ia berdiri. "Fitri?" Fizan juga ikutan berdiri dan sedikit terkejut saat melihat keberadaan sahabatnya.

"Gue cari Fizan dari tadi, eh malah ketemu di sini." Fitri menatap Fizan masih mempertahankan senyum palsunya. "Lo dicari Pak Genta."

Fizan mengangguk, "Oke. Makasih infonya."

Fitri berbalik arah meninggalkan Alea dan Fizan, tapi baru satu langkah ia berjalan, ia kembali menatap keduanya.

"Gue lupa," ujarnya sambil menyengir. Kemudian ia menyodorkan tangan ke depan. "Selamat, ya."

Alea dan Fizan saling tatap dan menunjukkan ekspresi yang sama. Bingung.

"Selamat apa, ya?" Akhirnya Alea angkat bicara.

"Kalian barusan jadian, kan? Jadi gue ucapin selamat gitu. Maaf karna gue nggak sengaja dengar pembicaraan kalian."

Alea tersenyum canggung, menerima sodoran tangan Fitri. "Ma-akasih."

"Gue balik duluan." Fitri berbalik arah dan benar-benar pergi meninggalkan tempat itu. Ia berlari, tak peduli tatapan murid lain. Yang ia cari saat ini hanya tempat yang sunyi, hanya dirinya di sana.

After You (TERBIT) Where stories live. Discover now