38. Kebohongan Daffa

88 10 4
                                    

Jam makan siang tiba. Seperti biasa Daffa pergi bersama Shin Seung Chan ke kantin yang berada di rumah sakit. Tiba di sana, mereka langsung duduk berhadapan lalu memesan menu favorit masing-masing. Daffa memilih kimbap dan Shin Seung Chan memesan bibimbap. Selama menunggu makanan datang, Daffa hanya diam sambil menatap kosong sudut kantin yang ramai.

"Kamu kenapa?" tanya Shin Seung Chan sambil memiringkan wajah untuk menatap lelaki di hadapannya.

Daffa bergeming seolah tak mendengar apa pun.

"Daf!" teriak Shin Seung Chan lagi berusaha menyadarkan lelaki itu dari lamunan panjang.

"Eh, iya, kenapa?" Daffa tergeragap seraya memandang Seung Chan dengan kaget.

"Dari tadi aku perhatikan, kamu banyak bengong, deh. Kenapa, sih? Ada masalah, kah?" Shin Seung Chan memajukan wajahnya ke arah Daffa dan menatap lamat-lamat perubahan raut wajahnya.

"Aku ... hmm ... aku ... nggak apa-apa, kok. Mungkin hanya bingung aja dengan tugas tadi," kilah Daffa sambil menggaruk-garuk kepala yang tak gatal.

"Kamu? Bingung?" Shin Seung Chan tergelak sampai gigi gerahamnya terlihat.

"Eh, kenapa? Kok malah ketawa?"

"Nggak apa-apa, aneh aja. Orang sejenius kamu masa bisa bingung? Hh, aku nggak percaya, sih!"

Daffa menggedikkan bahu untuk menutupi kebohongannya. "Ya mau gimana lagi, itu faktanya."

Shin Seung Chan hanya diam seraya memikirkan cara agar bisa pergi berdua dengan Daffa. Tak lama kemudian dia teringat bahwa hari ini ada festival musim semi di Seoul yang bernama Yeouido Cherry Blossom Festival. Festival ini didakan di Yeouido Park, tepatnya di sebelah kanan Sungai Han. Di festival tersebut pengunjung akan disuguhi dengan indahnya bunga sakura yang bermekaran dan berjajar rapi di tepi jalan. Konon, ada sekitar 1600 Bunga Sakura di dalam festival ini. Bagi Seung Chan tentu saja itu adalah hal romantis jika bisa pergi berdua saja dengan Daffa.

"Oh iya, Daf, nanti sore kita ke Yeouido Park, yuk! Di sana ada festival musim semi yang sangat seru, lho!" ajak Shin Seung Chan dengan penuh semangat.

Daffa berpikir sejenak. Selama hampir empat tahun di Seoul dia memang belum pernah pergi ke festival itu karena sibuk belajar, tetapi rasanya berat jika sekarang harus bersenang-senang di sana sementara Sabira masih berduka. Mata Daffa bergerak ke kiri dan kanan berusaha mencari alasan yang masuk akal. "Hmm, maaf, kayaknya aku nggak bisa, deh, badanku agak nggak enak, nih."

"Oh, baiklah, gwaenchana," jawab Seung Chan dengan nada kecewa. Harapannya untuk beromantis ria bersama Daffa musnah sudah

"Gimana kalau kamu pergi sama Aryo? Dia pasti seneng deh foto-foto di sana," usul Daffa mencoba menghibur gadis di hadapannya.

Sabira menghela napas panjang demi mengendalikan emosi yang hendak meluap. "Hmm ya ya, boleh juga," ujar Shin Seung Chan pura-pura baik-baik saja.

Tak lama kemudian makanan yang dipesan datang dan mereka fokus dengan makanannya masing-masing hingga suasana menjadi hening untuk beberapa saat.

"Oh iya, ngomong-ngomong, tadi kenapa datang terlambat?" tanya Shin Seung Chan memecah keheningan sambil menikmati bibimpapnya.

"Hmm, tadi aku bangun kesiangan," jawab Daffa asal. Mulutnya sedang penuh oleh makanan hingga ia menjawab dengan suara yang kurang jelas.

"Kok bisa? Biasanya kamu nggak pernah begitu."Mata Shin Seung Chan menatap Daffa tajam.

Ditatap seperti itu membuat Daffa jadi salah tingkah. "Ah sudahlah tak usah dibahas. Nggak penting, kok. Lebih baik kita makan aja, ya!" ucap Daffa sambil sibuk menyuapkan makanan dengan lahap. Melihat itu Seung Chan hanya bisa menelan ludah dan mencoba bersabar menghadapi Daffa yang tak kunjung peka pada perasaannya.

***

BERSAMBUNG...

Menurut kalian lebih baik hati sakit karena si dia berkata jujur atau bahagia, tapi ternyata dibohongi? Hmmm 🤔

Yeouido Cherry Blossom Festival.

MY SEOUL-MATEWhere stories live. Discover now