Chapter 15

27.9K 1.2K 16
                                    

"Jangan itu, terlalu terbuka." Hito terlihat tidak suka dengan pakaian yang dipilih Lia, wanita itu malah memilih baju yang terlalu pendek.

"Tapi aku mau ini," balas Lia ia memang sangat menyukai baju yang kependekan, tapi Lia sendiri sudah terbiasa memakai yang begini. Dulu juga Hito sering protes makanya Lia sudah jarang memakai yang begini, palingan ia pakai saat di rumah.

"Yang lain aja, emang mau kasih lihat siapa pakai beginian?" tanya Hito, ia menatap ke arah tubuh Lia. Sangat disayangkan tubuh Lia yang terlalu sempurna di matanya malah dinikmati oleh orang lain dengan cara ikut melihat tubuh Lia. Hito tidak suka ia hanya mau tubuh Lia hanya ia yang boleh lihat.

"Tidak untuk siapa-siapa, untuk aku sendiri. Aku pakai di rumah, palingan yang lihat juga cuman kamu kan." Lia tau Hito melakukan ini sebagai perilaku tanggung jawab, ia tau sudah sepatutnya suami menasehati istri jika pakaian tidak sopan.

"Di rumah?" tanya Hito dengan nada tercekat, ia merasa tersanjung.

"Iya Mas, apalagi yang salah?" Lia menatap Hito dengan mata tajamnya, sepertinya semua yang dilakukan olehnya salah semua. Karena pertanyaan Hito juga terlihat tidak suka dengan keinginannya.

"Ya sudah, baguslah." Tentu saja ia tidak akan menyia-nyia kesempatan ini. "Sini." Hito menarik tangan Lia, mereka jalan bergandengan tiba ditempat yang Hito mau mereka langsung masuk ke toko yang terlihat sangat mencurigakan.

"Mas ini tempatnya aneh." Lia sampai tidak bisa berkata-kata, apa maksud Hito membawanya ke tempat perbelanjaan baju kurang bahan. Ini bukan hal baru karena beberapa kali Hito pernah membelinya, tapi masa sekarang Lia harus memilih sendiri sih.

"Pilih yang mana kamu suka." Hito jadi penasaran juga model baju seperti ini yang mana Lia suka, agar saat membeli nanti Hito jadi tidak bingung.

"Kan udah banyak di rumah, emang harus ya?" tanya Lia lagi, kebiasaan Hito emang suka sekali menyuruh Lia untuk memakai baju kekurangan bahan. Awalnya Lia sangat malu dan ragu dalam memakai itu semua apalagi di depan Hito langsung, hanya saja sekarang Lia tidak terlalu gugup. Tapi saat disuruh memilih sendiri Lia tidak sanggup rasanya.

"Harus tentu saja, untuk pengenalan selera gitu," balas Hito sambil tersenyum miring.

Tangan Lia jadi tambah dingin, ia melirik ke arah Hito yang masih saja terus memperhatikan gerakannya. Lia memilih sekiranya paling tertutuplah, tapi sialnya tidak ada, semua baju terbuka bahkan sangat mengelikan.

"Kenapa lama sekali."

Hito sudah protes tidak ada pilihan lain, Lia menutup matanya lalu menggerakan tangannya antara baju itu lalu hatinya mengatakan stop dan saat itu juga Lia membuka matanya. Dan sangat luar biasa yang Lia pilih baju yang sangat terbuka.

"Aku suka." Setelahnya Hito langsung jalan menuju kasir, selama perjalanan Hito juga melihat ke kanan kiri. Totalnya Hito mengambil enam baju yang sekiranya sangat cocok dipakai Lia.

Lia hanya bisa menunduk tidak berani menatap Hito, ia jalan mengikuti langkah Hito dengan tetap menunduk untuk melihat orang sekitar saja agak malu. Padahal orang juga tidak terlalu perduli dengannya karena mereka juga memilih baju yang sama.

Langkah Lia terhenti saat mengingat bahwa ia akan pergi dalam waktu dekat. Apa Lia sempat untuk memakai itu? Apa ia tinggalkan saja di rumah? Tidak Lia tidak mau meninggalkannya ia tidak ingin istri Hito selanjutnya lah yang membawa baju itu, palingan jika tidak ia akan membawa baju itu atau akan membakar baju itu.

"Sini jangan lama sekali."

Panggilan dari Hito membuat Lia langsung berlari menyusul Hito yang sudah berjalan duluan ke luar. "Berapa harganya?" tanya Lia.

Hidden MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang