Chapter 39

28.9K 1.4K 114
                                    

Lia terlihat terkejut, padahal baru tadi ia melihat di akun sosmed Fira yang mengenakan baju pengantin. Lia emang mencari penyakit hati tapi ia penasaran dan rasa penasaran membuat Lia hancur. Ia iri dengan pernikahan itu, pernikahan Fira sangat pantas dikatakan lebih dari kata layak dibandingkan dengan pernikahannya.

Maka setelah itu Lia menghabiskan waktunya dengan menangis. Sekarang ia berusaha untuk tidak selalu sedih hanya untuk menangisi pria seperti Hito.

"Pergi kamu, aku tidak peduli kalian jadi menikah atau tidak."

Hito mencoba meraih tubuh Lia, tapi Lia lebih dahulu menghindar. "Tolong jangan cari masalah lagi."

Tanpa bisa dihindari lagi Hito malah mendekap tubuh Lia erat tepatnya dalam posisi menyamping agar tidak melukai luka istrinya. Lia yang tidak terima ia mendorong tubuh Hito hingga pria itu terdorong ke belakang. Ini tidak sebanding dengan Hito yang sering merendahkannya selama ini.

"Apa yang kamu mau lagi sebenarnya? Kenapa jadi aneh, kamu bahkan dulu malas untuk hanya sekedar bicara denganku."

"Aku tidak mengharapkan apa pun aku hanya senang melihatmu yang sudah lebih sehat." 

Lia tidak suka diposisi seperti ini, kenapa Hito jadi bisa cepat berubah seperti ini? Ia tidak terbiasa diperlakukan seperti orang yang memiliki rasa nyaman satu sama lain.

"Aku hampir mati bukan karena kamu tidak usah seperti orang yang merasa bersalah. Hubungan kita bisa berakhir tanpa ada pertengkaran." Lia menurunkan nada suaranya ia menatap Hito dengan serius, ia benar mengatakannya dari lubuk hatinya bahwa ini bukan sepenuhnya salah Hito karena hubungannya dengan Devri tidak ada ada berkaitan dengan Hito. Walaupun sebenarnya ada rasa kecewa saat Hito tidak mempercayainya.

Rasa kecewa tidak perlu ditanam dalam hatinya terus menerus, karena sejak awal hubungannya dengan Hito tidak sebaik itu.

"Tidak, aku mau sama kamu terus. Aku sayang banget sama kamu, dan sekarang aku sadar tanpa kamu aku tidak bisa. Ini bukan hanya perihal rasa bersalah saja. Ayo kita mulai semua dari awal, aku tidak akan menikah lagi. Kita akan mendaftarkan pernikahan kita secara hukum lalu akan membuat pesta yang besar." Mengetahui Lia yang selama ini sudah berbuat baik selama pernikahan mereka, Hito jadi merasa bodoh dengan sikapnya selama ini.

Lia menahan air matanya saat mata pria itu memang seperti sangat mengharapkannya. Tapi untuk apa? Untuk apa semua ini saat setelah semua ini terjadi. Ia hampir meninggal dengan rasa sakit yang besar baru setelahnya ia mendapatkan semua yang ia inginkan sejak dulu. Lia tidak tau jika musibah besar ini bisa membuat orang seperti Hito berubah.

"Aku sudah tidak mengharapkan apa pun dari kamu. Apa harus saat seperti ini?" Lia menahan air matanya, kenapa sekarang Hito memperbaiki hubungan mereka, kenapa tidak sejak awal. Kenapa saat Lia sudah berusaha mengikhlaskan hubungan mereka. "Aku tetap ingin bercerai. Aku tidak mau lagi sama kamu, sudah cukup semuanya."

"Kamu masih cinta sama aku kan?" tanya Hito sambil menatap ke arah lain, ia tidak sanggup menatap Lia. Saat ini Hito seperti melihat sosok yang berbeda, Lia tidak lagi seperti orang yang obsesi dengannya.

"Tidak aku tidak cinta lagi sama kamu." Lia tidak tau benar atau tidak dengan ucapannya barusan, perasaannya hanya terasa kosong saja seperti tidak lagi mementingkan hal seperti itu. Bahkan ia lega jika berpisah.

Hito sendiri membeku ia terkejut dengan pernyataan Lia barusan. "Kamu tidak cinta aku lagi?"

"Ya, bisa kamu ke luar? Pergi dari sini."

Hito terkulai lemas, ia tidak bisa terus memaksa Lia sekarang. Hito tidak akan menyerah semudah ini. Kali ini ia akan mengalah, tapi tidak untuk kedepannya. "Aku mau nemenin kamu di sini."

Hidden MarriageWhere stories live. Discover now