01 - SISTER'S REUNION

54K 889 11
                                    

*

Tring

Terdengar suara bel klasik berdenting saat pintu masuk sebuah florist shop dibuka. Dan tampak saat itu seorang wanita cantik, tinggi nan langsing mendorong pintu hijau berpanel kaca tersebut. Sang wanita mulai melangkah ke dalam dan terus menjejakkan kaki jenjangnya hingga sampai di depan counter. Ia pun menemui pegawai toko yang sedang berjaga.

"Selamat siang, ada yang bisa dibantu?" sapa ramah seorang pramuniaga toko sekaligus menawarkan bantuan ketika melihat satu pelanggan baru saja datang.

Tiara, nama wanita cantik yang baru masuk tadi, menjawab.
"Mbak, bisa enggak bikinkan satu buket bunga buat saya sekarang? saya tunggu" Tiara berkata dengan nada bicara sedikit terburu-buru.

Sang pramuniaga langsung mengangguk. "Bisa kak" Ia lantas bertanya untuk memastikan bunga apa yang tengah Tiara cari siang itu. "Mau rangkaian bunga apa?"

Tiara berpikir sejenak. "Mmm, yang pasti ada mawarnya" jawabnya setengah yakin.

"Mawar ada, mau warna apa?" Sang pramuniaga bertanya lagi.

"Ada apa aja?"

"Kita punya merah, pink, kuning... mari saya tunjukkan"

Dan pramuniaga toko bunga tersebut pun mulai berbelok keluar dari balik counter. Ia lantas membimbing Tiara untuk melihat deretan pajangan bunga mawar yang berada di dalam toko.

"Yang bagus apa ya?" Tiara menggumam sembari membelai mahkota bunga mawar yang berjajar rapih di etalase. Terlalu banyaknya aneka warna bunga membuatnya sedikit kesulitan untuk menjatuhkan pilihan.

Ekspresi bingungnya lantas ditangkap oleh sang florist yang setia mendampingi. "Kalau boleh tau untuk siapa atau acara apa?" Ia bertanya untuk membantu Tiara.

"Buat adik saya, dia baru aja pulang dari luar negeri. Tadi waktu lewat disini jadi kepikiran mau bawain bunga" balas Tiara.

"Oh, buat saudara ya kak, kalau untuk saudara saya lebih rekomen ke kuning atau pink, yang jingga ini juga bagus. Kalau merah atau putih biasanya untuk pasangan" sang florist memberikan pendapat.

"Gitu ya, yang kuning bagus" Tiara menimang sesaat.

"Betul kak. Kuning bisa melambangkan persaudaraan. Mau kuning saja?"

"Iya, kuning aja" jawab final Tiara.

"Mau dirangkai dengan bunga lain?"

"Boleh. Tapi gak usah terlalu banyak. Biasanya pakai apa?"

"Biasanya craspedia sama baby's breath, apa mau?"

Tiara mengangguk tanda menurut.

Dan ia pun menunggu si penjaga toko untuk merangkaikan bunga tersebut.

*

Tiara kini melajukan Mercedes putihnya membelah jalan tol. Ia hendak menuju bandara untuk sekedar bertemu dengan sang adik yang baru pulang menamatkan study S1 di Amerika. Sebagai seorang wanita karir, Tiara tak punya banyak waktu. Jadilah ia hanya berniat sejenak menyapa sembari memberikan hadiah kecil untuk adik perempuannya itu.

"Mama dimana?"

Tiara bertanya saat menelfon sang Mama. Ia telah keluar dari gedung parkir dan berjalan menyusuri area penjemputan. Yah walaupun sudah tak jaman menjemput beramai-ramai di bandara, Tiara lebih memilih menemui sang adik disana karena waktu yang terbatas. Ia lantas melangkah dengan tangan kanan memegang ponsel di depan telinga sedang tangan kiri membawa sebuah buket mawar kuning yang tadi ia beli.

Hold Me With Your Lies [COMPLETE]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora