14 - FORGOTTEN LOVE

9.8K 368 17
                                    


*Extended parts... please read slowly*

*

Matahari telah terbenam, sedianya tempat yang menjadi venue makan siang di halaman mansion kini berubah berhiaskan kerlap-kerlip lampu twinkle.
Meja juga kembali ditata dengan perlengkapan makan dan bunga-bunga. Acara jamuan siang yang tadi gagal berganti dengan acara makan malam yang sebentar lagi menjelang.

Tiara yang telah tersadar dan kembali pulih, melaju melangkahkan kaki di atas gravel menuju area makan. Sore hampir usai dan ia siap bergabung dengan tampil anggun mengenakan baju putih yang merupakan dress code malam nanti.

Tiara terus melaju hingga sampai di depan meja makan utama. Ia lantas memindai punggung seorang pria yang tengah duduk membelakanginya.

Tiara lalu menghampiri pria yang memiliki back-profile sangat mengesankan tersebut; bahu lebar, leher jenjang nan kokoh, juga potongan rambut tebal hitam bergaya slick back dengan memakai kemeja berwarna putih gading yang sangat halus.

.

"Boleh aku duduk disini?" Tanya Tiara pada pria itu.

Adrian menengadah dan menelisik sosok yang mengajaknya bicara. Ia sempat mengernyit namun kemudian mengangguk kecil.

Tiara segera memposisikan diri duduk di samping Adrian. Walau sebenarnya kursi itu jelas bukan diperuntukkan untuknya. Tapi ia hanya akan tinggal sebentar sebelum berpindah mencari tempat duduk lain saat acara makan malam benar-benar dimulai. 

Tiara tak kunjung bicara dan hanya menyaksikan beberapa pelayan dan kerabat sibuk menata alat makan.

Namun setelahnya Tiara mulai berkata untuk menyampaikan maksud hatinya mendekati Adrian.

"Makasih ya Dri, kamu udah tolongin aku tadi" kata Tiara sembari memandang lembut Adrian. Sapaan akrabnya untuk sang mantan kekasih kembali terdengar. Ia tentu sudah tau siapa penyelamat dirinya dari peristiwa beberapa jam lalu yang hampir merenggut nyawanya.

Adrian setengah menolehkan kepalanya.
"No big deal"  hanya dengan kalimat pendek tersebut ia menanggapi ungkapan syukur Tiara.

"No big deal?" Tiara beringsut. "You've just saved my life, Adrian" ia bersikeras yang dilakukan Adrian adalah hal yang begitu penting baginya.

Adrian lantas berpaling dan balas memindai Tiara yang tengah menatapnya lekat.

"Aku sudah dengar yang terjadi tadi, dan terlambat sedikit saja mungkin sekarang aku enggak akan bisa ada disini. Semua karena pemikiran cepat dan kepedulian kamu-" Tiara mengawang dan tersenyum mengingat sesuatu yang menyentuh hatinya. 

"Aku enggak sangka kamu akan jadi pahlawan aku dengan cara seperti ini. Dan aku sangat menghargai dan berterima kasih" Tiara berkata menyanjung Andrian. 

Adrian mendengarkan ucapan Tiara dengan seksama. Ia lantas menyunggingkan seringai tipis.
"Iya, sama-sama" katanya lebih ramah tak ingin menanggapi Tiara dengan sikap dingin.

"Tapi ini bukan yang pertama-" lanjut Adrian berceletuk. "Sudah aku bilang enggak usah sering berenang. Sudah berapa kali kamu kena charley horse terus hampir tenggelam. Dan ini yang paling buruk"
Sebagai seseorang yang pernah dekat dengan Tiara, Adrian memang mengetahui bila wanita itu beberapa kali terkena serangan kaki kram saat berenang.

"I know. But I couldn't help it. Tadi siang panas banget dan aku ingin sekali cepat-cepat nyebur ke air" Tiara berkata dengan bahasa santai dan tertawa pelan. "Aku jadi kurang pemanasan. Maaf aku udah merepotkan kamu" sesal Tiara.

Hold Me With Your Lies [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang