35 - QUARREL

10.2K 402 11
                                    

tok tok tok

Adrian berjalan cepat dengan langkah lebar untuk menuju area depan villa. Seseorang baru saja mengetuk pintu villa hingga membuatnya bertanya-tanya kira-kira siapa yang bertamu siang itu.

Apa mungkin Mrs. Romano? Adrian menduga. Tapi Mrs. Romano tidak mengatakan akan datang dan ia pun tidak memintanya. Lalu siapa?

Ceklek

Adrian menarik gagang pintu kemudian membukanya. Ia lantas melihat seorang laki-laki tengah berdiri di balik pintu.

"Garry?" Adrian menggumam tak percaya ketika mendapati tamu villanya siang itu tak lain adalah sepupunya.

"Lo-" Garry sama terkejutnya dengan Adrian.

Beberapa detik keduanya saling bertukar tatapan tajam dengan memasang ekspresi tegang, kemudian -

Bugh

Garry tau-tau melayangkan satu tinjunya tepat di wajah Adrian.

Adrian sontak terhuyung ke belakang.

"What the fuck!" Adrian mengumpat kesal lantaran tak menyangka Garry justru menyapanya dengan menghadiahi sebuah bogem mentah. Ia jelas tak mampu mengantisipasi pukulan mendadak Garry.

Adrian menyeka darah yang kini perlahan mengalir dari hidung runcingnya. Ia pun balik mengerling Garry dengan tatapan membunuh. Namun ia menahan untuk tak langsung membalas.

"Beraninya-" Adrian mendesis sinis.
"Kenapa lo pukul gue?" ia menggeram. 

Tak merasa gentar, Garry terus menelisik benci pada Adrian. Kali ini ia tak akan bersikap bermanis-manis pada sepupunya itu. 

"Lo masih bisa tanya kenapa? Setelah semua yang lo lakuin ke Elia lo masih bisa tanya apa alasan gue pukul lo? Lo pantas dapetin itu!" pekik Garry. 

"Jadi ini karena Elia-" Adrian akhirnya mendapat jawaban. "Terus apa hubungannya sama lo? Lo pikir lo siapa.hm?!" Adrian  menaikkan drastis nada bicaranya sambil melotot seram pada Garry. Ia menganggap Garry tak mempunyai kapasitas untuk ikut campur dalam masalah rumah tangganya.

"Gue akan balas siapapun yang udah sakiti Elia"

"Cih, berasa penting lo" Adrian kukuh menyepelekan keberadaan Garry.
"Jadi ini alasan lo batalin pertunangan? Tau Elia ada masalah sama gue lo langsung deketin dia. Menjijikkan" bisik geli Adrian.

Garry mengepalkan tangan menahan tinjunya agar tak mendarat lagi di wajah Adrian. Tentu ia tengah emosi karena Adrian terus meremehkannya. 

"Jangan pikir gue gak berani bikin lo babak belur. Buat apa lo ada disini?" Garry berganti menyoal curiga kemunculan Adrian yang ada di villa.

"Seharusnya gue yang tanya, NGAPAIN LO DISINI?!" Adrian tak mau mengalah.

"Gue ada janji sama Elia. Minggir"
Garry bermaksud masuk ke dalam villa namun Adrian langsung mencegatnya.

"Ini villa gue. Lo enggak berhak ada disini. Sekarang pergi" usir Adrian pada Garry sekaligus menyiratkan ia telah menjadi pemilik tempat tersebut. 

"Terserah lo" Garry tak mau repot memedulikan peringatan Adrian kemudian acuh saja melanjutkan mengambil langkah maju. 

Adrian refleks menahan Garry dengan mencengkeram kaos lelaki itu. Ia berbisik di depan Garry sembari menatap nyalang.
"Ini rumah tangga gue. Lo gak berhak ikut campur-" desis Adrian.

"Gue kasih tau satu hal sama lo-" Adrian berancang-ancang menyampaikan satu kenyataan yang ia ingin harus segera diketahui oleh Garry.

"Lo bukan siapa-siapa di hidup Elia" Adrian menarik satu sudut bibirnya dan menampakkan seringai puas.

Hold Me With Your Lies [COMPLETE]Where stories live. Discover now