54 - A LITTLE FAREWELL

7.1K 267 2
                                    


Bulan terlewati. Bergulirnya waktu membuat kondisi fisik Elia pulih. Tapi tidak dengan hati Elia yang terluka, masih menyisakan rasa sakit yang kadang muncul lalu hilang, timbul kemudian tenggelam.

Saat teringat bagaimana ia harus merelakan mimpinya pergi, Elia serasa dibayang-bayangi awan kelabu. Tapi apa daya, ia tak punya pilihan lain selain berusaha tegar. Menjalani hidup yang terus berjalan. Mencari penghiburan dan kedamaian disela-sela kesibukan yang harus ia kerjakan.

Saat itu malam hari dan Elia tengah berada di kamarnya.

tok tok tok

Elia mendengar suara pintu diketuk.

Elia kemudian bangkit dari kursi riasnya untuk membuka pintu.

Elia membukanya. Dan ternyata Adrian sudah berdiri dibaliknya.

Elia diam menanti Adrian menyampaikan maksud menemuinya. Tak ada lagi rasa yang rumit yang ia simpan untuk Adrian. Atau lebih tepatnya, Elia memilih tak memikirkannya. Beberapa minggu belakangan Adrian sudah sangat berubah dengan sikap yang lebih tenang dan memberikannya waktu untuk mendamaikan diri.

"Apa kamu besok mau say goodbye sama Gio?" Adrian langsung mengungkapkan alasan malam itu ia ingin bicara dengan Elia. Terdengar ia menyinggung nama seseorang yang pastinya juga Elia kenal.

"Say goodbye sama Gio?" Elia bertanya waswas.
"Apa maksud kakak? Memang ada apa sama Gio?" lanjut Elia. 

"Tadi siang aku dikasih tau sama pengurus yayasan kalau-" Adrian berucap menggantung.

"Gio sudah menemukan orangtua asuhnya. Dan lusa, mereka akan berangkat ke New York" pungkasnya memberitahukan kabar yang cukup mengejutkan. 

Usai mendengar kabar yang disampaikan Adrian, Elia pun sontak terhenyak diiringi melebarkan mata.

.

.

***

.

.

"Hai. Gue Sabda" seorang pria memperkenalkan diri ketika menjabat tangan Adrian.

"Adrian" balas Adrian singkat.

Dan kemudian tampak Adrian yang bersama Elia disampingnya, saling berkenalan dengan pasangan suami istri bernama Sabda dan Rania.

"Lihat ada siapa?" Sabda berkata pada Gio yang sedang menggandeng tangan kirinya.

Gio mendongak ke atas dan tersenyum malu-malu kala memandangi Elia dan Adrian.

Elia balas tersenyum kemudian bersimpuh di depan Gio.
"Haii" sapanya riang pada seorang anak kecil yang berusia dua tahun lebih di depannya kini.  

"Di sapa dong aunty-nya, Gio" Sabda mengintruksikan pada Gio yang sempat bengong. 

Gio awalnya tampak ragu. Namun kemudian ia membalas dengan berani. "-lo .. nty" katanya mengenali Elia.

Elia tersenyum. "Aunty siapa coba?" goda Elia. 

Gio melirik pada Sabda dan Rania seolah membantu mencari jawaban. "-Nty El " jawab Gio kemudian setelah mendapat contekan gumaman dari Rania. 

Elia tersenyum makin lebar lalu memeluk Gio. 

Dulu selama mengasingkan diri di Tuscany, Elia sempat tak bertemu para anak asuh yayasan tempat ia belajar mengurus anak dahulu. Tapi sekembali ke ibukota, ia menyempatkan beberapa kali menjenguk mereka. 

Hold Me With Your Lies [COMPLETE]Where stories live. Discover now