38 - RUEFUL BEAUTY

9.2K 313 26
                                    

Adrian tengah berada di kamar tidurnya ketika ia mendengar suara mesin mobil menderu dari halaman villa.

Melalui jendela kamar, Adrian mengintip ke bawah. Ia lantas melihat sebuah mobil yang familiar tengah maju-mundur parkir di atas gravel.

Adrian segera keluar kamar tidur dan menuruni tangga. Ia mengenali kendaraan itu yang mana adalah mobil yang beberapa waktu lalu membawa Elia pergi. Mobil milik sepupunya - Garry.

"Mau apa lagi dia kesini" gerutu Adrian kesal sambil berjalan cepat melintasi ruang tengah. Waktu itu adalah sabtu malam yang seharusnya bisa ia gunakan untuk menghabiskan waktu istimewa bersama Elia.

tok tok tok

Bunyi ketukan tiga kali terdengar dari pintu depan bahkan sebelum Adrian sampai disana.

Adrian menahan geramnya dan bersiap mendamprat Garry.

Ceklek

Ia pun membuka pintu utama villa.

Namun, alih-alih mendapati Garry berdiri di balik pintu, sekarang Adrian justru berhadapan dengan dua orang wanita yang masih cukup muda. Mereka mungkin sebaya istrinya yang berusia sekitar awal dua puluh tahunan.

Wanita yang satu tampak berasal dari ras asia dengan rambut hitam bergelombang berpotongan pendek di atas bahu. Wanita itu memakai anting-anting bulat besar dan mengenakan baju pesta off-shoulder berwarna hitam.

Sementara wanita yang satu lagi terlihat dari ras kaukasia dengan rambut coklat dan mata abu-abu. Ia memakai baju dengan model lebih sederhana berwarna abu-abu.

"Mm-malam Kak" sang wanita asia mulai menyapa Adrian dengan bahasa ibu-nya yang membuat Adrian langsung tau mereka berasal dari negara yang sama.

"Kakak pasti Kak Adrian ya?" Ia lanjut bertanya memastikan identitas Adrian.

Adrian diam. Ia hanya mengernyitkan dahi seraya memasukkan tangan ke dalam saku celana.

"Kenalin kak, aku Stella" wanita asia yang bernama Stella berucap sambil mengulurkan tangan untuk menjabat Adrian. Ada seukir senyum sungkan yang terulas dari bibirnya.

Adrian tak menyambut uluran tangan Stella dan setia mendiamkan tangannya di dalam saku.

Stella pun sadar Adrian tak akan menyambutnya ramah dan ia segera menurunkan tangan.

"Aku Stella ..." Stella mengulangi. Ia lantas melanjutkan walau berubah sedikit takut kala melihat ekspresi Adrian yang dingin menyeramkan. Lelaki itu memang mempunyai aura mengintimidasi yang kuat. Siapapun yang tak terbiasa berhadapan dengannya pasti nyalinya berubah ciut.

"D-dan ini Bianca" dengan gugup Stella melanjutkan perkenalan dirinya juga wanita yang ada di sampingnya yang merupakan temannya.

"Hello" sementara Bianca yang merupakan warga asli Italia menyapa lebih santai sambil melambaikan tangan sekilas. Tapi tetap ia pun merasa segan dengan Adrian yang mempunyai tatapan sedingin es kutub utara.

Adrian masih tak banyak bergeming. "Kalian siapa?" Ia akhirnya menyoal jati diri dua wanita yang sekarang tengah bertamu di villanya.

"Mmm... kita ini temannya Elia, Kak" jawab Stella yang terus mewakilkan berbicara.

"Teman Elia?" Adrian menggumam.

"Iya"

"Mau apa kalian kesini?" Adrian bertanya lagi sambil menelisik dandanan heboh dua wanita yang ada di depannya. Stella dan Bianca bahkan memakai sepatu hak tinggi bertali-tali dan riasan tebal.

"Kita mau jemput Elia" jawab Stella mengungkapkan tujuannya malam itu bertamu ke villa.

"Jemput Elia? Kemana?" Adrian menyahut panik.

Hold Me With Your Lies [COMPLETE]Where stories live. Discover now