30 - WISH

12.5K 453 19
                                    

Adrian tengah berdiam diri di dalam kamar. Sembari terduduk di atas ranjang ia memandangi foto seorang gadis cantik yang sedang tersenyum menatap kamera. Tak pernah Adrian sangka ia akan larut mengawasi wajah Elia lekat-lekat dari layar ponselnya.

Belakangan ini Adrian justru semakin menyadari seberapa besar cinta Elia padanya. Bagaimana usaha gadis itu dalam menjaga pernikahan mereka. Dan Adrian terus teringat masa-masa ketika mereka bersama.

Sudah lima bulan lamanya pula Adrian berusaha mencari Elia namun belum membuahkan hasil. Elia benar-benar menutup akses komunikasi dengan dirinya. Keluarga Elia pun tak bisa membantu banyak karena mereka juga tak tau dimana Elia tengah bersembunyi.

Adrian sudah mengerahkan tenaganya guna mencari tak hanya di ibukota, tapi juga di dalam negeri bahkan di benua lain. Tapi dunia yang begitu luas ini tak kuasa Adrian jelajahi seluruhnya demi menemukan Elia.

Adrian terus melamun. Dimana lagi ia harus pergi menelusuri sudut demi sudut tempat yang mungkin Elia tinggali. Di negeri paman Sam tempat Elia menempuh studi dahulu, Adrian tak menemukan jejak. Juga di area-area properti milik keluarga Ariadinata yang tersebar di berbagai negara, Elia tak tampak singgah disana. 

Dan di tepi keputus-asaannya, Adrian yang tengah termenung tiba-tiba dikejutkan oleh pintu kamarnya yang berderit pelan.

Adrian pun menoleh.

Adrian lantas menyipitkan matanya saat melihat seorang muncul di ambang pintu kamar tidurnya yang terbuka.

"Elia..." Adrian berbisik tak percaya. Ia refleks bangkit dari atas ranjang dan memandang ke arah pintu.

Selama beberapa detik, Adrian terperanjat dan hanya bisa berdiri mematung di atas lantai. Ia terus mengawasi sosok yang berdiri tak jauh darinya. Sosok itu benar-benar mirip dengan gadis yang tengah dipikirkannya.

Adrian pun memutuskan melangkah maju demi membuktikan penglihatannya, seiring dengan gadis itu yang juga mendekat ke arahnya.

"Elia-" Adrian melirih lagi. Ia melaju cepat supaya dapat segera meraih sosok tersebut.

Adrian mengulurkan tangan demi menggapai ke depan. Kemudian jemarinya mendarat pada pipi gadis yang baru saja menghampirinya.

Setelah sadar bahwa gadis yang ada di depannya adalah benar Elia, Adrian dengan cepat berubah memeluk tubuh mungil Elia kemudian merapatkan kuat ke dalam pelukannya.

Adrian mendekap Elia begitu erat dan meremas tubuh gadis itu dengan belenggu tangannya yang kekar.

"Elia..." Adrian masih belum sepenuhnya percaya.

Tak lama kemudian Adrian melepaskan rengkuhannya demi memandang wajah cantik yang sangat ia rindukan. 

"Bagaimana - " Adrian berbisik bingung karena tiba-tiba Elia pulang dan muncul di depan kedua matanya. Tangannya meraup pipi Elia dan menatap lurus bola mata gadis itu.

Elia mengembangkan senyum. 
"Kak Tiara - " ia menggumam.
"Kak Tiara sudah jelaskan semua pada Elia"

"Tiara...?"

"Benar. Apa yang terjadi di Royal Axton malam itu, kak Tiara sudah ceritakan semuanya. Apa betul kakak sudah enggak mempunyai perasaan apapun pada kak Tiara? Apa malam itu benar enggak terjadi apa-apa?"  

"Elia aku - "

Elia mengangkat alis sembari menunggu jawaban Adrian.

Adrian mengangguk pelan "Waktu itu aku cuma sekedar menjalankan rencana aku. Aku enggak lagi memberikan hati aku pada siapapun, enggak dengan kakakmu atau wanita lain. Aku cuma memikirkan kamu Elia. Percayalah, aku cuma menginginkan kamu" Adrian berucap serak.

Hold Me With Your Lies [COMPLETE]Where stories live. Discover now