37 - SAVIOR

9.3K 321 26
                                    

"Elia"

Suara dengan aksen Italia yang khas terdengar menyapa Elia yang sedang sibuk mencuci buah apel di sink dapur. 

Elia menoleh lalu balas menyapa pada seorang wanita yang kini berjalan menghampirinya. 

"Oh hai, Paola" sapa Elia pada Paola Romano, wanita Italia yang sering membantunya mengurus villa. Ia tidak memanggil Paola menggunakan sebutan Mrs. Romano karena mereka berdua sudah cukup akrab setelah beberapa bulan saling mengenal. 

"Ada apa?" tanya Elia.

"Bolehkah aku meminta bantuanmu?"
Paola balik bertanya. Syukurlah ia menguasai bahasa inggris yang memudahkannya berkomunikasi dengan Elia maupun Adrian sekarang. 

"Tentu. Apa itu?" Elia menyoal bantuan yang dimaksud Paola. 

"Maukah kau menemaniku ke Florence malam ini? Aku ingin membeli hadiah ulang tahun untuk Matteo" ajak Paola pada Elia. Matteo sendiri adalah suami dari Paola. 

"Matteo akan berulang tahun?" Elia mencicit antusias. 

"Iya, hari minggu nanti adalah ulang tahunnya"

Elia meletakkan sebutir apel terakhir yang selesai ia cuci ke dalam keranjang. Ia kemudian mengelap tangannya. "Tentu aku bersedia. Jam berapa kau ingin kita berangkat?" Elia memastikan. 

"Kira-kira jam enam sore. Aku tidak ingin tiba terlalu malam di Florence. Aku membawa mobilku. Nanti aku akan mengantarmu kembali ke villa. Bagaimana?"

Elia manggut-manggut. "Baiklah, aku akan bersiap-siap dari sekarang" ia dengan senang hati menerima ajakan Paola. 

"Grazie"  Paola mengucapkan terima kasih.

"Di niente" balas Elia diikuti mengulas senyum manis. 

.
.

*
.
.

"Bahannya bagus, tapi sayang sekali warnanya tidak cocok untuk Matteo"

"Apakah bisa menanyakan ada warna lain atau tidak?"

Elia dan Paola tengah melihat-lihat deretan jaket musim dingin yang berada di sebuah toko kecil di daerah Florence. Saat itu hari sudah gelap dan menyambut suasana malam Florence yang syahdu. 

"Ah, porco zio!" Namun di tengah-tengah window shopping, tiba-tiba Paola mengumpat pelan. 

"Ada apa?" Elia sontak bertanya kala melihat wajah Paola mengkerut was-was.

Paola lantas mengungkapkan keresahan hatinya. "Aku tadi berencana untuk sekalian mampir membeli pasta dan polenta-" jelas sang wanita.

"Aku akan membelinya di toko di ujung gang. Aku takut tokonya akan segera tutup. Maukah kau menunggu disini?" tutur Paola mengatakan ingin mengutamakan membeli kebutuhan bahan pokok rumah tangganya.  

Elia sejenak mempertimbangkan kemudian menyetujui. "Oke" jawabnya tak keberatan. 

"Aku harap kau mau membantu memilihkan jaket untuk Matteo. Jika nanti aku kembali aku akan mempertimbangkan pilihanmu"
Paola sekali lagi meminta bantuan Elia.

"Ya, tentu" balas Elia menyanggupi.

Lalu Paola bergegas keluar dari toko pakaian dan mencari toko groseri untuk membeli pasta dan polenta-nya. 

.

Malam semakin larut. Waktu sudah menunjukkan pukul setengah sembilan. Elia sudah menunggu selama empat puluh lima menit di sekitar toko pakaian namun Paola belum jua kembali.

Hold Me With Your Lies [COMPLETE]Where stories live. Discover now