46 - BACK HOME

8K 310 19
                                    

Malam itu, Tiara tengah duduk bersandar pada kepala ranjang ditemani rangkulan mesra seorang pria.

ding

ding

ding

Suara bunyi notifikasi pesan dari ponsel sang pria muncul bersusul-susulan. 

"Aku gak ngerti kenapa berita kepulangan Adrian bisa sampai seheboh ini" Raka menggumam heran saat meneliti pesan yang rata-rata menyebutkan nama musuh bebuyutannya. Ia yang dulu menetap di negeri Paman Sam tak menyangka jika nama Adrian ternyata begitu tenar di kalangan pebisnis dalam negeri dan tengah mereka bicarakan.   

Tiara menengok kecil saat memindai Raka.
"Pasti heboh" ucapnya.
"Adrian udah terlalu lama di Tuscany. Selama dia pergi, Axton jadi kacau balau. Semua otorisasi Axton  itu Adrian yang pegang " Tiara menjelaskan. 

"Really? Bukan om Tommy?" Raka menyela tak percaya.

"Dulu om Tommy, tapi sekarang mostly Adrian. Kalaupun undersigned atas nama mereka berdua, urutannya tetap Adrian dulu baru ke om Tommy. Kamu bisa bayangin se-ribet apa finance sama legal-nya Axton harus susul ke Tuscany cuma buat minta tanda tangan" Tiara menambahkan. 

"Gila"

"Pemegang saham juga kemarin banyak yang ngeluh. Subsidiary sama perusahaan yang di-invest Axton otomatis juga kena imbasnya. Jadi sekarang begitu dia pulang, semua orang langsung berasa lega"

Raka menyeringai kecil sambil geleng-geleng kepala. "Dan dia seenaknya begitu demi kejar adik kamu?" celetuk Raka.

"Itu yang terjadi .... kalau udah bucin" balas Tiara. "Kalau masalah kerjaan, siapapun tau dia selalu tanggung jawab. Pertama kali ini dia nomor-dua in Axton"

"Kelewat bucin jadi bikin susah banyak orang. Padahal dulu dia benci banget sama adik kamu" Raka menyindir lagi. 

"Iya kan?" Tiara menimpali singkat. 

Raka lalu menengok Tiara cepat dan memutuskan tak ingin lagi membahas sang rival. Diletakkannya ponsel di atas nakas kemudian kembali fokus pada Tiara yang kini sudah memaafkan dan resmi menjadi kekasihnya. Terlihat sekali ia dan Tiara sudah move-on dari apa yang terjadi di masa lalu. 

"Kalau terlalu benci sama orang, nanti  jatuh cintanya juga terlalu dalam" Raka menggumam bak dewa asmara.

Tiara memiringkan kepala seraya menaikkan alis. 

"Seperti kamu ke aku sekarang, dulu suka, habis itu benci, terus sekarang jadi bucin" Raka menyambung sambil memindai Tiara jahil. 

"Hello-" Tiara langsung menyela.
"Maaf, tolong diulang, siapa yang bucin ke siapa?" desisnya tak terima dengan pernyataan Raka.
"Siapa ya yang selama ini suka kirim bunga? Suka gombal, bahkan bela-belain ganti domisili biar bisa pdkt?" cicit Tiara.

Raka pun tersenyum lebar usai mendengar celotehan Tiara. Ia lalu akhirnya menyerah dan dengan mudah mengakui rasa sayangnya yang besar pada Tiara.
"Oke. Baiklah. Itu aku, Raka Hutama yang bucin ke Tiara Ariadinata" ucap Raka.

Tiara melengkungkan bibir begitu mendapatkan jawaban yang ia inginkan.    

Dan Raka yang kini mendapati wajah Tiara berseri-seri, langsung tak tahan untuk tak menunjukkan rasa cintanya. Ia balas tersenyum pada Tiara kemudian ia maju dan melumat bibir Tiara penuh kelembutan. 

.

.

.

Hold Me With Your Lies [COMPLETE]Where stories live. Discover now