Dimulai dari rasa penasaran Alora dengan teman kelasnya yang sangat misterius, semua orang menyukai cowok itu termasuk cewek-cewek di kampus, tapi tidak dengan Alora. Menurutnya, ada yang tidak beres dengan teman kelasnya tersebut.
Rasa penasaran ya...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Berita tentang pembunuhan yang ditayangkan ternyata menyita perhatian banyak orang.
"Pah, ayo makan!"
Pria paruh baya itu mematikan tv setelah istrinya memanggil.
"Tadi nonton apa?"
"Ada orang yang tega bunuh anak kecil yang belum tau apa-apa, sadis banget mah, kakinya hampir putus dan juga mata kanannya robek" jelas pria itu pada istrinya.
Wanita itu ingin mual mendengar penjelasan suaminya, "udah stop, mama pengen muntah dengernya."
"Anak-anak mana?"
"Sebentar lagi pasti turun."
"Panggil lagi."
"Alira sayang, turun makan yuk, mama udah siapin lauk kesukaan kamu!"
"Kok manggilnya cuma Alira?"
Wanita itu acuh, "gak tau dia ada di rumah atau gak."
Pria itu menggeleng melihat tingkah istrinya yang tidak menganggap satu orang lagi.
Gadis itu turun setelah mendengar panggilan mamanya, dia mengambil posisi dan duduk di meja makan bersama kedua orang tuanya. Namun ekspresi mamanya seketika berubah.
"Adik kamu mana?" tanya wanita itu dengan suara tidak bersahabat.
"Masih mandi mah," jawabnya.
Dia menghela nafas kasar dan menunjukkan ekspresi tidak suka. Gadis itu mengabaikan dan bersiap mengambil nasi karena dia sudah lapar. Tiba-tiba sendok di tangannya terjatuh karena mamanya memukul tangannya.
"Jangan makan dulu sebelum Alira datang!" tegas mamanya.
Gadis itu beralih menatap papanya, "tunggu adik kamu selesai, baru kita makan," ucap papanya seolah tau pertanyaannya.
"Aku datang!" gadis yang bernama Alira itu turun dengan memakai piyama dan rambut yang basah.
"Aduh anak mama sama papa cantik banget sih," ucap wanita itu merangkul putrinya dan menyuruhnya duduk.
"Alira udah lapar nih, kita makan apa?"
Papanya mengambil piring dan menyendok makanan dan menyodorkannya pada Alira.
"Wah ayam goreng, Alira suka banget nih, selamat makan semuanya!"
Gadis yang duduk di samping Alira memutar bola matanya malas melihat adegan yang ada di hadapannya. Dia segera mengambil nasi dan beberapa lauk, saat ingin mengambil ayam goreng, piring itu dijauhkan oleh mamanya.
