27. Trauma

75.1K 8.2K 662
                                    

Update nih, semalam ketiduran wkwk

Happy reading ❤️

🧛‍♂️🧛‍♂️🧛‍♂️

Alora diseret masuk, tentu saja dia kenal tempat ini. Tempat pertama kali dirinya disekap.

"Masuk!"

"Gak mau," lirih Alora.

Dia takut masuk ke apartemen ini, bayangan kepala remaja yang terjatuh di lantai masih terngiang-ngiang.

"Kamu bilang aku monster kan?"

"Aku gak mau masuk ke sini," pinta Alora hampir menangis.

Agharna mendorong Alora masuk ke sebuah ruangan, tempatnya dulu diikat dan tempat kepala yang jatuh ke lantai itu.

"Kamu mau liat sisi monster aku?"

Alora menggeleng, "aku minta maaf, aku gak bermaksud singgung perasaan kamu."

"Terlambat, semua ucapan kamu bikin aku sakit hati, Alora!" tegas Agharna.

Agharna membuka lemari dan menyalakan lampu. Dia menyeret tangan Alora.

"Aku gak mau!" Alora mencoba memukul tangan Agharna.

"Nurut sama suami!"

"Sakit Agharna!" Tangan Alora ditarik begitu kencang hingga akhirnya Agharna berhasil menyeretnya ke depan lemari itu.

"Selama ini aku bersikap baik sama kamu, tapi balasannya kamu malah nyakitin perasaan aku!"

"Lepasin, sakit!"

Agharna membuka pintu lemari dan memeluk tubuh Alora dari belakang agar gadis itu berhenti berontak.

"Lihat perbuatan suami kamu yang monster ini, hebat kan?" bisik Agharna dari belakang.

Alora menutup mata dan mulutnya, dia mual melihat apa yang ada di dalam lemari itu. Dia pikir selama ini itu lemari pakaian tapi ternyata dia salah, pantas saja sewaktu disekap, aura ruangan ini berbeda.

"Kenapa tutup mata, harusnya kamu bangga sama karya aku."

"Lepasin, aku mau muntah, aku gak sanggup liat ini!" Alora berusaha melepaskan tangan Agharna, dia tidak sanggup melihat isi lemari itu.

"Perhatikan apa yang ada di depan kamu, sayang. Ini semua adalah karya yang paling indah yang pernah diciptakan oleh suami monster ini."

Isi lemari itu sangat menyeramkan. Jika kalian penasaran apa yang ada di dalam lemari itu, maka akan dijelaskan.

Banyak toples berjejeran dan isi dari toples itu berbeda-beda, ada mata, tangan, telinga, hidung, kepala remaja yang dimaksud Alora, dan yang terakhir potongan kaki seorang pria yang kemarin dibunuh Agharna.

Bayangkan posisi Alora saat ini, tentu saja dia sangat terkejut, lemari itu bukan lemari biasa pada umumnya, akan tetapi kulkas yang berselimutkan kayu.

"Kamu menjijikkan, melebihi dari monster, kamu iblis!" Teriak Alora setelah berhasil melepaskan diri.

"Dan iblis ini adalah suami kamu," balas Agharna lalu mengambil toples yang berisi kepala remaja itu.

Alora bisa melihat kepala itu sudah membeku di dalam toples.

"Kamu mau ngapain?" tanya Alora sangat gugup.

"Mau nunjukin sisi monster sama kamu."

"Jangan aneh-aneh Agharna, aku minta maaf kalau ucapan aku tadi nyakitin kamu, aku benar-benar minta maaf," isak Alora saat Agharna mendekatkan kepala itu tepat di depan matanya.

AGHARNA (Sang Bulan)Where stories live. Discover now