31. Pernikahan Alira

72.9K 8.5K 1.4K
                                    

Setelah 3 hari absen akhirnya bisa update lagi hehe

Di rumah ada acara nikahan kakak aku guys, jadi sampai tanggal 23 orang rumah pada sibuk nyiapin makanya aku gak update dari kemarin

Ini aja aku curi waktu buat nulis demi kalian

Pokoknya selamat membaca ❤️ semoga suka

🧛‍♂️🧛‍♂️🧛‍♂️

"Ma, aku udah cantik belum?" tanya Alira.

Alira dan Ana sedang berada di kamar, mereka telah siap dengan resepsi yang sebentar lagi dimulai.

"Cantik banget dong anak mama," jawab Ana mengelus rambut Alira.

"Akhirnya aku nikah juga sama Galang," kata Alira senang.

"Iya, mama bangga sama kamu, bisa dapatin Galang," kata Ana.

"Harus bangga dong, mama tau gak kalau aku tuh cinta banget sama Galang sejak dulu, kirain Galang punya perasaan sama kak Alora, ternyata dia cintanya sama aku," tutur Alira menertawakan kisah Alora dan Galang.

"Mama beruntung banget punya mantu kayak Galang, udah kaya, kerjanya polisi, ganteng, cocok banget sama anak mama yang pintar, cantik dan mandiri ini," puji Ana memeluk Alira.

"Mama berlebihan banget mujinya." Alira tertawa membalas pelukan Ana.

"Kamu memang pantas dipuji sayang."

"Kira-kira gimana yah perasaan Alora liat aku nikah sama orang yang dia cintai?"

"Pasti sakit hati sih, tapi mama liat dia bahagia sama Agharna, apalagi suaminya orang kaya raya, mana mungkin dia mengingat Galang lagi."

"Iya juga sih, eh papa mana?" tanya Alira.

"Di depan, katanya nungguin Alora dan Agharna."

Mendengar nama Alora, Alira langsung teringat sesuatu. Dia ingin menanyakan sesuatu pada Ana tentang kakak kembarnya.

"Ma, sebenarnya dari dulu aku mau nanya tentang kak Alora."

"Kenapa dengan dia?"

"Kenapa mama gak pernah memperlakukan Alora sama seperti aku?"

Ana menghela nafas lalu duduk, "karena mama hanya sayang sama kamu."

"Tapi kenapa? Aku dan dia sama-sama anak mama, bahkan dia duluan yang keluar dari rahim mama, terus kenapa mama pilih kasih?"

Alira sangat penasaran dengan penjelasan mamanya.

"Karena Alora dan kamu itu berbeda. Dia hanya bisa mempermalukan mama di depan orang-orang sementara kamu selalu membanggakan mama."

"Masa hanya karena prestasi akademik, mama sampai benci sama anak kandung mama sendiri?" Tanya Alira.

"Kamu gak tau perasaan mama waktu diejek sama teman-teman arisan mama, kamu tau kan sebagian anak mereka itu sekelas sama Alora, mama tuh sakit hati dibilang ibu gak becus ngajarin anaknya, padahal kan emang Alora aja yang bodoh," ucap Ana kesal mengingat masa lalu.

"Tapi kasihan juga di posisi Alora ma."

"Gak perlu kasihan, harusnya dia bisa buat mama bangga, bukannya malu-maluin. Untung aja mama masih punya kamu, masih bisa dibanggakan," kata Ana.

"Pasti dong, ma."

"Siap-siap sana, suami kamu nungguin."

Kebetulan Galang baru saja masuk dan mengajak Alira untuk keluar karena acara sudah dimulai.

AGHARNA (Sang Bulan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang