24. Mulutmu harimaumu

78.4K 8.6K 781
                                    

Update lagi yuuhuuuu

Ngaku pasti senang kan?

Kalau ada typo komen yah

Happy reading ❤️

🧛‍♂️🧛‍♂️🧛‍♂️



Pagi ini, Alora dan Agharna berangkat bersama ke kampus. Di perjalanan, Alora gugup membayangkan reaksi teman-temannya nanti.

"Gugup?" tanya Agharna.

"Sedikit."

"Gak usah dipikirin." Agharna mengelus rambut Alora.

"Emangnya kamu kira aku mikir apa?"

"Mikirin anak-anak kampus kan?"

Alora mengangguk, ketakutannya sekarang bukan lagi tentang suaminya seorang psikopat. Tetapi reaksi cewek-cewek yang menyukai Agharna.

"Kalau mereka nanya kenapa kita berdua tiba-tiba nikah gimana?"

"Bilang aja lagi hamil anak aku," goda Agharna.

"Apa-apaan!" decak Alora.

"Karena jodoh kamu udah ketemu, gampang kan?"

"Yang logis dong."

"Itu udah logis, karena takdir mempertemukan kita dan akhirnya menikah karena berjodoh."

"Itu mah alasan umum."

"Terus kamu mau bilang kita nikah karena gak sengaja liat Agharna bunuh Dinda, terus disekap dan dijadikan istri untuk selamanya supaya gak bocorin rahasia Agharna, itu yang kamu mau?"

"Maunya sih gitu," jawab Alora.

Agharna tertawa merendahkan, "coba aja kalau kamu mau keluarga kamu jadi santapan binatang buas."

"Lagian ini salah kamu tiba-tiba nikahin aku hanya karena liat kamu bunuh orang."

"Bagus dong aku nikahin kamu. Bisa ketemu keluarga sebebas mungkin, masih bisa ke kampus seperti sekarang. Kalau aku sekap terus, aku jamin kamu gak bisa ketemu mereka untuk selamanya, karena kamu gak boleh keluar dari apartemen."

"Tapi gak gitu juga," gumam Alora.

Mereka telah tiba di kampus, sebelum mereka turun, Agharna menatap Alora, memegang pipi istrinya.

"Dan yang paling penting, aku bebas kalau aku khilaf. Misalnya kayak gini."

Cup.

Agharna mencium kening Alora.

"Cium kamu sesuka hati aku, meluk kamu, dan manja sama kamu," bisik Agharna.

Setiap perlakuan Agharna selalu saja membuat Alora merasa dihinggapi kupu-kupu.

"Iihh aku tuh gak mau dicium-cium sama kamu ya," ujar Alora mendorong Agharna untuk menjauh.

"Sok nolak tapi diam aja kalau aku cium," cibir Agharna.

"Itu mah kamu yang sering nyosor duluan sebelum kita nikah."

"Makanya aku mau nikah, takutnya bisa khilaf lebih dari itu."


"Najis," decak Alora lalu membuka pintu.

"Jangan deket-deket sama cowok lain," titah Agharna sebelum Alora turun.

AGHARNA (Sang Bulan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang