55. Obsesi Puput

45.4K 5.3K 279
                                    

Jay terkejut ketika gadis asing memeluknya dan menyebut dirinya sebagai calon suami.

"Maaf, apakah anda bisa melepaskan tangan anda?" Jay menatap Puput dengan tatapan dingin.

"Gak bakalan, lo udah ditakdirkan jadi jodoh gue, Tuhan memang baik doa gue langsung dikabulkan!"

Puput adalah perempuan yang tidak tau malu, itulah pendapat Jay. Baru pertama kalinya dia melihat perempuan agresif dan terkesan murahan.

"Maaf Nona, anda sangat tidak tau malu."

"Please, nikah sama gue, ya?" pinta Puput.

"Anda gila!"

Jay langsung menepis kasar tangan Puput dan menjauh dari gadis itu.

"Di mana Tuan?" tanya Jay menatap Alora mengabaikan Puput seperti cacing kepanasan.

"Dia di kamar sedang tidur."

"Apakah terjadi sesuatu? Saya minta maaf, ponsel saya mati total jadi saya tidak tau jika Tuan membutuhkan saya," sesal Jay.

"Tidak masalah, dia hanya pusing, dan meminta kamu untuk menjemput kami. Tapi karena kamu tidak bisa dihubungi makanya sahabat saya yang menggantikan posisi kamu."

Syukurlah. Jay pikir ada masalah yang sangat penting, tapi bagaimanapun tugasnya adalah melayani Agharna, baru kali ini dia tidak tepat waktu dan dia merasa bersalah.

"Kalau begitu saya akan kembali jika Tuan sudah bangun." Jay hendak pulang.

"Eh jangan pulang, Jay. Sebelum Agharna tidur dia menitip pesan, kamu disuruh nunggu di sini, tunggu sampai dia bangun."

"Kalau begitu saya menunggu di ruang kerjanya saja."

Jay berlalu pergi meninggalkan ruang tamu menuju ruang kerja bos-nya.

🧛‍♂️🧛‍♂️🧛‍♂️

Sementara Puput masih terkejut, baru kali ini dia ditolak oleh laki-laki, sebelumnya dia bisa membuat laki-laki tunduk padanya.

"Ra, tuh orang siapa sih?" tanya Puput.

"Jay. Dia orang kepercayaan Agharna."

"Dia ganteng banget!"

"Emang ganteng, tapi jangan coba-coba deketin dia. Jay udah punya pacar," ancam Alora padahal dia belum tau jika Jay dikhianati.

Puput tersenyum miring.

"Gue masih punya kesempatan, lagian belum jadi suami orang."

"Lo gila? Sejak kapan lo mau jadi perusak hubungan orang?" Tanya Alora.

"Sejak gue tau kalau dia adalah jodoh gue sebenernya."

Alora tertawa ringan, lalu memegang dahi temannya.

"Lo gak sakit, kan?"

"Kayaknya gue sakit karena perlakuan Jay barusan. Lo liat tadi dia nolak gue, kan? Baru kali ini ada cowok yang nolak gue, Ra."

"Put, maafin gue, kayaknya ucapan gue tadi dikabulkan deh," Alora meringis.

Puput menoleh dengan cepat dan memasang wajah garang.

"Lagian lo sebagai sahabat doain yang baik-baik kek malah doain gue dapat cowok cuek dan susah digapai, sialan. Malaikat pasti dengerin kata-kata lo tadi, makanya langsung dipertemukan dengan Jay. Pokoknya Jay harus jadi suami gue!" Puput merengek membuat Alora menahan tawa.

"Itu sih kalah Jay mau sama lo, Put."

"Bantuin gue, Ra. Gue harus mendapatkan perhatian Jay!"

"Ogah, lo aja yang berjuang. Semangat Put, gue dukung lo, ini kesempatan sekaligus tantangan meluluhkan hati cowok cuek dan dingin," kata Alora.

AGHARNA (Sang Bulan)Where stories live. Discover now