61. Tiga sosok misterius

35.9K 3.9K 662
                                    

Laura dan Charles sudah tiba di rumah Alora dan Agharna bersama Alexander.

"Kenapa kalian datang tanpa mengabari dulu, kan aku bisa jemput di bandara," tanya Agharna pada kedua orang tuanya.

"Kedatangan kami di sini sangat mendadak, itu semua karena Lily. Kamu tahu sendiri kan kalau Lily itu anaknya nekat, Mama sama Daddy nggak mau kalau Alora sampai kenapa-kenapa. Alexander juga menebak bahwa Lily pasti akan mengincar kalian berdua," kata Laura.

"Lebih tepatnya pasti mengincar Agharna dan Alora, bukan tebakan lagi," sahut Alexander.

Agharna menatap Alexander tajam, ini semua berawal dari Alexander yang melakukan perbuatan tercela. Andai saja dia tidak menghamili Lily mungkin hubungan adik dan kakak antara dia dan Lily tidak akan rusak.

Lily tidak akan menganggap hubungan mereka lebih dari sekedar saudara.

"Apa yang lo lakukan di sana sampai nggak becus jagain Lily?" Tanya Agharna.

"Gue jagain Lily hampir dua puluh empat jam tapi lo sendiri yang lebih mengenal anak itu, dia sangat pintar mengelabui orang. Bahkan Lucas pun ditinggalin, darah dagingnya sendiri!" Tegas Alexander.

"Harusnya lo tau kalau Lily itu cerdik, dan penjagaan harus diperketat kalau seperti sekarang gimana? Kita nggak tahu dia mau ngapain ke sini."

"Bagaimana bisa dia ada di negara ini, sementara Lily nggak tahu apapun tentang Indonesia," ujar Alexander.

"Kemungkinan besar dia kerjasama dengan seseorang," duga Agharna.

"Ada yang lo curigai?" Tanya Alexander.

Agharna menggeleng, dia tidak bisa menebak di mana Lily berada dan siapa yang membantunya.

"Alora lengan kamu kenapa, Sayang?" Tanya Charles tak sengaja melihat lengan baju Alora berwarna merah.

Agharna melihat lengan istrinya, ternyata luka Alora berdarah hingga menembus bajunya.

"Sayang, luka kamu ternyata parah," panik Agharna.

Alora tidak sadar dengan lukanya, dia menunduk dan melihat lengannya yang ternyata berdarah.

"Padahal aku nggak ngerasain apapun dari tadi," gumam Alora.

Agharna segera mengambil kotak P3K dan mengobati lengan istrinya dengan telaten. Dia pikir lukanya tidak terlalu dalam, Agharna baru sadar jika luka goresan itu sedikit parah.

"Bagaimana Alora terluka seperti ini?" Tanya Laura duduk di dekat Alora, membantu Agharna memberikan obat dan memberikan perban.

"Ada orang yang nggak sengaja melukai lengannya waktu kami keluar dari restoran," jawab Agharna.

"Ralat Tuan, orangnya memang sengaja melukai istri anda," sahut Jay baru saja masuk di kediaman Agharna.

Jay menyerahkan sebuah laptop dan memasukkan flashdisk lalu memutarnya di depan semua orang.

"Orang ini sudah mengintai kalian sebelum masuk ke restoran, bahkan sudah mengikuti kalian dari rumah orang tua Alora. Sesuai perintah anda bahwa saya selalu mengawasi dari jauh, tapi saya kalah cepat dengan orang itu, dia berhasil kabur untung saja restoran itu memiliki cctv di luar," jelas Jay.

Terlihat rekaman seseorang berpakaian serba hitam dan memakai masker serta kacamata hitam. Dia terlihat turun dari mobil dan melirik ke arah kanan dan kiri sebelum menggores lengan Alora lalu bersembunyi untuk melihat reaksi Agharna dan Alora.

Dia membuka maskernya dan hanya wajah bagian bawahnya terlihat, Jay menjeda video itu dan memperbesarnya.

Sosok itu terlihat tersenyum jahat.

AGHARNA (Sang Bulan)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon