43. Perkara Lucas

63.5K 7.3K 2.7K
                                    

Baca aja langsung wkwk

Happy reading

Jangan lupa ramaikan yah

🧛‍♂️🧛‍♂️🧛‍♂️





"Kamu mau ke mana?" tanya Laura melihat Agharna keluar dari kamar.

Kebetulan dia baru saja selesai menjamu para tamu hingga semuanya pulang. Tamu mereka memang banyak hingga baru pulang pada jam segini.

"Lucas sakit ma," jawab Agharna.

"Terus?"

"Aku mau ke sana, Lily khawatir banget sama keadaan Lucas dan dia butuh aku."

"Alora mana?"

"Dia udah tidur."

"Kalau dia bangun dan nyariin kamu?"

"Aku udah nulis catatan kalau aku ada urusan penting sebentar."

"Gak usah ke sana, biar mama sama Daddy."

"Tapi Lucas butuh aku ma."

"Anak itu sudah lima tahun, lagipula Lily pasti tau cara menenangkan anak."

"Kata Lily Lucas nyariin aku terus, dia aja panik dan gak tau cara nenangin Lucas."

"Kamu itu baru menikah Agharna, resepsi kalian baru saja selesai. Kamu mau ninggalin istri kamu gitu aja tanpa alasan yang jelas?"

"Aku udah ninggalin catatan ma!"

"Gak ada penolakan. Biar mama ke sana dan kamu masuk ke kamar dan temenin istri kamu!" tegas Laura.

Agharna menghela nafas, dia bisa saja melawan Charles tapi untuk melawan Laura dia tidak bisa, dia sangat patuh pada mamanya itu.

Ponsel Agharna kembali berdering. Di sana terpampang nama Lily.

"Lily nelfon," kata Agharna.

"Sini mama aja yang angkat."

Agharna memberikan ponselnya pada Laura.

"Halo, ini aunty. Lucas sakit apa?"

"Gak tau aunty, dia demam biasa, dari tadi nangis gak berhenti nyariin Agharna terus."

"Lily sayang, kamu tau kan kalau Agharna baru saja menggelar resepsi. Dia butuh istirahat, apalagi meninggalkan istrinya," kata Laura berusaha memberitahu Lily.

"Iya Lily tau aunty, tapi Lucas selalu nyariin Daddy-nya, dia gak mau berhenti nangis."

"Tunggu aunty, biar aunty dan uncle yang ke sana. Agharna tidak bisa datang, dia tidak bisa meninggalkan Alora."

"Kalian semua egois, Lucas lebih penting dari Alora! Dia cucu kalian, lebih penting mana istri atau anak hah!" teriak Lily di seberang sana.

Laura refleks menjauhkan ponsel Agharna karena teriakan Lily yang begitu keras.

"Kenapa?" tanya Agharna tanpa suara.

Laura menggeleng, dia menonaktifkan ponsel Agharna.

"Jangan mengaktifkan ponsel kamu sampai besok. Mama akan segera ke sana dan kamu masuk ke kamar kembali."

"Tadi Lily bilang apa?"

"Mama bilang masuk, biar mama yang nanganin Lily dan Lucas."

Agharna mengambil ponselnya dan menuruti perkataan Laura. Dia kembali masuk ke kamar.

AGHARNA (Sang Bulan)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt