Part 1 : Loteng rumah yang berhantu.

131K 5.2K 1.2K
                                    

Aku masih mengingat saat pertama kali usiaku menginjak umur 5tahun. Di usia itu untuk pertama kalinya, aku bisa melihat hal-hal yang tidak bisa orang lain lihat.

Namaku adalah Agni Frieska Sumendra, usia ku saat ini 21 tahun. Tapi aku akan bercerita padamu, dari awal di saat aku melihat makhluk tak kasat mata itu.

Saat aku kecil, aku adalah anak yang hiperaktif, selalu berlari kesana kemari dan melakukan hal-hal yang membuatku senang meskipun itu berbahaya. Sampai membuat ibuku khawatir dengan kelakuanku yang kelewat nakal.

Sampai di suatu hari, dengan isengnya aku menaiki tangga yang berada di dalam rumah. Tangga itu menghubungkan ku ke sebuah loteng tempat penyimpanan barang yang tak terpakai. Padahal ibu sudah melarangku untuk menaiki tangga ini, namun karena rasa penasaran ku yang tinggi. Aku jadi mengabaikan perintah dari ibuku.

Sesampainya di sana, yang kutemukan hanyalah satu kantong plastik hitam yang berisi baju yang tak terpakai beserta kardus-kardus yang tertumpuk. Tidak ada mainan di loteng ini, aku mencari di sela-sela tumpukan barang bekas ini tapi aku tidak menemukan satu pun mainan yang aku inginkan, itu membuatku jenuh hingga aku melihat ada boneka telletubies di pojokkan ruangan pengap itu.

Aku masih ingat itu adalah boneka tingky wingky. Dengan hati yang senang, aku memainkan boneka itu sendirian tidak ada yang aneh sebenarnya saat aku memainkan boneka itu. Namun beberapa menit kemudian, ada seorang anak laki-laki yang seumuran denganku tiba-tiba saja dia duduk disampingku.

Aku yang masih lugu kala itu, malah mengajak nya bermain. Meskipun aku tidak pernah melihatnya sama sekali, mungkin dia tetangga baru rumahku.

Wajahnya sangat pucat, lingkaran hitam di matanya terlihat jelas. Aku sama sekali tidak merasa aneh saat di dekatnya. Tubuhnya yang lumayan gempal dan pipinya yang chuby malah membuatku gemas. Aku merasa senang bermain dengan nya.

Hingga beberapa jam kami bermain, ibuku memanggil dari bawah. "Aku ke bawah dulu yah, main nya dilanjutin besok aja" ucapku pada bocah itu, dia hanya mengangguk menjawab ucapanku.

"Ya allah, agni kamu ngapain? Ibu kan udah bilang, kamu jangan naik-naik tangga itu nanti kamu jatuh." omel ibu ku, saat melihat ku menuruni tangga

"Agni cuma mau main bu" ucapku sedih

"Besok kalau mau main, dibawah aja yah. Jangan naik-naik tangga itu lagi, diloteng kan tidak ada mainan sayang"

"Tapi tadi agni nemuin boneka bu"

"Boneka apa?" tanya ibu

"Boneka tingky wingky."

Ibuku terlihat bingung. "Di loteng kan hanya ada baju sama kardus, ibu gak menaruh boneka di sana."

"Tapi tadi agni nemuin bu, malah ada yang main sama agni di atas."

Ibuku malah semakin terlihat bingung. Dia malah naik ke atas loteng dan memeriksa apakah ada anak kecil lain disana.

"Tidak ada anak kecil kok sayang, tadi agni main sendiri kan ?" tanya ibu lagi

"Agni main sama cowok bu, sepantaran agni dia tadi masih di atas." ucapku polos

Ibu langsung mengusap wajahku, tanpa tahu apa yang sedang dia pikirkan. Lalu ibu mengajak ku untuk makan dan menyuruhku agar tidak bermain di loteng itu lagi.

.

Keesokkan harinya aku melanggar perintah ibuku. Aku menaiki tangga itu lagi, dan mendapati anak yang kemarin bermain bersamaku itu tengah duduk di samping tumpukkan kardus. Wajahnya datar tanpa ekspresi.

Aku mengajak nya bermain lagi dan dia hanya mengangguk tanpa mengeluarkan suara. Aku sengaja membawa banyak mainan agar kami bisa bermain bersama tanpa berebut.

Indigo Stories - Telah Terbitحيث تعيش القصص. اكتشف الآن