Part 15 : Bertemu leluhur di Jogja.

49K 2.3K 262
                                    

Suatu malam. Aku pernah bermimpi aneh. Aku bertemu dengan sesosok pria tua, memakai baju serba putih. Beliau datang menghampiriku, yang tengah berdiri di sebuah tanah hijau nan lapang.

Pria tua tersebut, nampak tersenyum ke arahku. Wajahnya sangat cerah, tubuh nya pun masih terlihat segar. Meski tubuhnya sudah ringkih dan rambut putih nya mulai nampak memenuhi seluruh kepalanya.

Beliau masih terlihat berwibawa, meski sudah memasuki usia senja.
Berdiri di sebuah tanah hijau nan lapang. Bersama dengan sosok kakek tersebut, membuat ku bingung sekaligus takut.

Ini hanyalah sebuah mimpi, tapi mengapa aku merasa kalau mimpi ini adalah nyata. Aku merasa benar-benar tengah berdiri di sini sekarang.

"Maaf kek, kakek siapa ?" tanyaku sopan

Sang kakek tersenyum. "Jangan takut. Saya kakek buyut mu dan kamu adalah cicit saya"

Aku masih diam membeku. Sementara sang kakek, masih terus melangkah maju ke arahku. Dia mengaku sebagai kakek buyut ku. Aku belum pernah melihat wajah sang kakek tersebut, seumur hidupku.

Jadi siapa sebenarnya dia? Sampai mengaku sebagai kakek ku.
Jantungku berdebar tak karuan, entah merasa takut atau hanya merasa bingung. Seperti biasa, aku selalu merasa tenang meskipun aku sedang berada di posisi yang sangat menyeramkan.

Aku selalu merasa ada seseorang di belakangku, yang tengah menjagaku. Sampai-sampai, kini aku merasakan ada seseorang yang tengah menyentuh pundak ku.

Aku menoleh, dan melihat ada seorang pria muda tengah tersenyum kearahku. Membuatku terlonjak kaget.

"Anda siapa ?" tanyaku panik

Mendapati ada dua orang pria tengah mendekat ke arahku. Membuatku semakin panik. Ingin sekali kaki ini berlari, namun untuk bergerak saja rasanya sangat sulit.

"Kamu tidak tahu, siapa aku ?" tanya sang pemuda tampan

Aku menggeleng.

"Dia adalah penjagamu, jangan takut agni" jawab sang kakek, tiba-tiba saja beliau sudah berada di sampingku

Aku tersentak kaget. "Maksud kakek ?"

"Kamu bisa merasakan hawa tubuh dan energi nya. Dia sudah tak asing bagimu, coba kamu rasakan" suruh sang kakek

Memang benar, aku merasa kalau pemuda ini tidaklah asing untukku.

Aku selalu merasakan hawa keberadaan nya selalu ada di belakang tubuh ku. Dia juga nampak tak asing, meski aku belum pernah melihat wajahnya selama ini.

"Maaf, baru bisa menunjukkan wujudku sekarang" ucap sang pemuda

Aku semakin bingung. "Apa yang kalian bicarakan sih"

Tiba-tiba saja, ada seorang pria lagi yang datang menghampiriku. Dia adalah kakek ku, ayah dari ibuku. Aku bisa mengenalinya, karena aku pernah bertemu dengan beliau sebelumnya. Aku tersenyum, lalu berlari ke arahnya sembari memeluk beliau.

"Kakek, agni takut berada di sini" lirihku

Kakek mengusap kepalaku lembut.

Indigo Stories - Telah TerbitUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum