Part 26 : Pulang Kampung

36K 1.7K 166
                                    

Sepupu ku akan mengadakan acara pernikahan di kampung.

Ia mengundang bapak, untuk menghadiri prosesi pernikahan nya. Karena bapak ku adalah anak tertua di keluarga dan harus ikut dalam setiap acara yang diselenggarakan keluarga besarnya.

Akhirnya, bapak harus pulang kampung. Bersama dengan ku dan adik perempuan ku, kami naik bus dan pulang ke Kota Brebes.

Sekitar tujuh jam perjalanan dari Jakarta ke Brebes. Aku berangkat dari rumah sekitar pukul tujuh pagi dan sampai di kampung halaman pada pukul dua siang.

Wilayah kampung halaman ku memang sudah lumayan modern. Karena letaknya berdekatan dengan jalan raya pantura.

Tempat tinggal bapak ku itu, letaknya juga bukan di pendalaman desa melainkan di area kota nya. Namun kesan mistis masih terasa kental di daerah tersebut.

Setelah sampai kampung dan menginap di rumah nenek. Yang terlintas di pikiran ku adalah sebuah sumur tua di dalam area kamar mandi. Mengapa aku sampai memikirkan sebuah sumur tua dan bukan hal lainnya.

Karena sejak pertama kali aku pulang kampung. Saat pertama kali aku memakai kamar mandi di rumah nenek. Aku melihat ada sosok nenek-nenek memakai kebaya tua, dia sering terlihat di sana. Menatap ku dengan tatapan misterius, dia tidak terlihat marah namun sering menatap ku dengan tatapan waspada.

Waktu itu, aku masih berumur tujuh tahun dan itu adalah pertama kalinya aku pulang kampung lalu tidur di sana. Aku tumbuh besar di Jakarta dan kalau pulang kampung pun tidak setiap tahun, aku pulang jika ada acara tertentu saja. Bapak ku juga tidak memiliki rumah sendiri di sana, yang ada hanyalah rumah milik orangtua nya.

Pertama kali melihat sosok nenek itu, aku kira dia adalah nenek ku sendiri. Dia berdiri di dekat sumur tua yang tak tertutup. Aku mendekati nya dan bertanya sesuatu hal padanya.

“Nek, kok tidak masuk kedalam rumah?" aku bertanya pada sosok itu

Nenek itu hanya diam, sembari terus menatap ku dengan tatapan aneh yang tak ku mengerti. Sosok nya itu seperti transparan, tapi sejak awal aku tak menaruh curiga padanya. Aku masih merasa wanita tua itu adalah nenek ku dan mungkin nenek ku sedang tidak enak badan.

"Nenek sakit?" aku bertanya

Dia masih terdiam, saat tangan ku ingin menyentuh nya. Tiba-tiba saja nenek itu menghilang entah kemana, pergi dengan cepat seperti hembusan angin. Ini membuat ku bingung. Kemana pergi nya nenek itu.

Aku mencari ke seluruh area kamar mandi yang tersambung dengan area dapur. Mencari nenek itu, dan mengajak nya untuk masuk ke dalam. Area dapur dan kamar mandi di sana berada di paling belakang rumah.

"Agni, kamu sedang apa di sana?" tanya bibi ku, tiba-tiba saja ia berjalan ke arah ku yang tengah berdiri sendirian di dalam area dapur

"Sedang mencari nenek bi.." jawab ku

"Nenek siapa?"

"Nenek agni"

Bibi ku itu menatap ku dengan tatapan aneh. Tak banyak bicara, ia langsung menarik tanganku untuk masuk ke dalam rumah. Bibi menyuruh ku untuk duduk di sofa, aku tak boleh kemana-mana dan hanya di bolehkan menonton tv.

Aneh, aku tengah mencari sosok nenek yang tadi tengah berdiri di depan sumur tua. Lalu mengapa bibi menyuruh ku untuk masuk ke dalam rumah. Nenek tadi terlihat sedang tidak enak badan, harus nya kami mencari nenek itu dan menyuruh nya masuk juga ke dalam rumah. Siapa tau nenek masih berada di sana.

Indigo Stories - Telah TerbitWhere stories live. Discover now