Part 34 : Pocong Merah.

20.6K 1.4K 168
                                    

Saat itu, sedang jam istirahat sekolah. Aku turun dari lantai tiga, menuju ke bawah dan membeli jajanan di depan gerbang sekolah.

Aku membeli batagor kesukaan ku, setelah membeli aku berniat untuk kembali ke kelas. Kelas ku berada di lantai tiga.

Berjalan dari depan gerbang sekolah, melewati lapangan upacara lalu masuk ke dalam gedung sekolah kemudian menaiki tangga. Baru sampai di pertengahan tangga lantai dua, beberapa murid perempuan berteriak sambil berlarian. Mereka berteriak dengan suara kencang sembari turun menuju lantai bawah.

Membuat murid lain yang melihatnya panik dan ikut berteriak takut.

Malah membuat seluruh murid berlari menuruni tangga, mereka berjejal ingin keluar dari areal sekolah. Berhamburan keluar lalu berkumpul di halaman sekolah. Mereka Ikut-ikutan panik tanpa tau apa yang sedang terjadi sebenarnya.

Aku pun ikutan panik dan langsung di tarik oleh teman satu kelas ku. Dengan tatapan bingung, aku ikut berlari menuruni tangga sekolah.

Aku hampir terjatuh karena teman sekelas ku menarik tangan ku terlalu cepat, ketika akan menuruni tangga.

Aku memang tak jatuh, tapi malah batagor favorit ku yang terjatuh di tangga. Aku berusaha untuk mengambil kembali jajanan ku itu. Tapi saat berhenti di tengah tangga, ketika akan membungkuk aku malah terdorong oleh murid lain yang bergegas untuk turun.

Mau tak mau, aku harus merelakan batagor ku yang belum sempat kumakan itu. Daripada aku yang jatuh terguling.

Dengan perasaan kesal, aku bertanya pada teman sekelas ku. Ada apa sebenarnya, sampai-sampai mereka berlarian sambil berteriak seperti itu.

Temanku menjawab. "tadi aku main petak umpet sama si eka, windi, dias, lita. Kita main pas kamu turun, terus yang jaga kan aku. Pas aku mau cari mereka, si lita malah teriak katanya ada pocong warna merah di samping ruang komputer"

Aku bergidik. "pocong merah"

Temanku mengangguk, mengiyakan ucapan ku.

"memang nya ada pocong merah?" aku bertanya lagi

"ada agni, dia berdiri di dalam ruang bekas kamar toilet di pojokan depan ruang komputer"

°°°

Kejadian itu terjadi saat aku kelas enam SD. Setelah aku menyelesaikan UASBN. Saat dimana aku mendapat banyak pelajaran kosong. Setelah ujian tidak ada pelajaran lagi yang harus di kerjakan. Tapi guruku menyuruh para murid untuk tetap masuk hanya sekedar mengisi absen.

Sekolah ku memang terkenal angker. Selama aku mengenyam pendidikan di sana, sekolah itu belum pernah di renovasi.

Kata penjaga sekolah, sekolah ku itu pernah di renovasi tapi hanya sekali itupun saat tahun 2000an. Hingga saat itu, sekolah tersebut tak pernah di pugar kembali. Baru sekitar tahun 2011 barulah sekolah tersebut di renovasi. Terhitung empat tahun setelah aku keluar dari sana. Sekolah tersebut mulai di perbaiki.

Areal sekolah memang terkenal sangat angker. Selain bangunan nya yang bisa di bilang cukup menyeramkan. Tapi juga karena ada sebuah cerita di balik pembangunan sekolah tersebut.

Para murid di sekolah ku sering membicarakan kalau sekolah ku ini dulunya adalah sebuah rumah sakit tua. Ada yang menyebut kalau di sekolah ku pernah ada sebuah pembunuhan sadis. Ada yang pernah bunuh diri di lantai tiga. Katanya dulunya adalah lahan kosong dan menjadi tempat tinggal para makhluk halus. Dan lain sebagainya.

Indigo Stories - Telah TerbitWhere stories live. Discover now