Part 16 : Karena sebuah benda kuno.

38.2K 2.1K 94
                                    

Aku dan teman-teman yang lain, masih berada di wilayah Jogjakarta. Ini adalah hari ke empat aku berada di sini.

Rencana awal, aku dan seluruh teman akan berekreasi selama lima hari dan setelah itu, baru kami akan kembali pulang ke Jakarta.

Dua hari setelah mengunjungi beberapa candi di Jogjakarta. Ada kejadian aneh yang menimpa teman seangkatan ku. Awalnya ia tidak ingin menceritakan nya, tapi karena terus menerus di ganggu oleh makhluk halus.

Akhirnya ia mulai menceritakan setiap peristiwa aneh yang ia alami, meski awalnya dia takut untuk bercerita.

Namanya dimas, dia beda kelas denganku tapi aku kenal dengan nya. Dimas  itu anak yang sangat unik, sejak awal aku mengenalnya dia adalah pemuda yang pendiam.

Tapi itu tidak membuatnya memiliki sedikit teman, dia terkenal Introvert sama sepertiku namun ia masih bisa bergaul dengan orang yang berada di sekitarnya.

Dimas sangat menyukai barang-barang kuno. Mulai dari buku-buku bekas era tahun 80 sampai 90-an, kaset dan barang-barang zaman dulu.

Dimas pernah menceritakan cita-citanya di depan kelas, ketika guru menyuruh semua murid untuk bercerita perihal cita-cita yang kami miliki.

Ia  ingin sekali menjadi kurator museum, karena ia sangat mencintai seni dan benda-benda kuno.

Dia sempat di ganggu oleh makhluk halus selama beberapa hari akibat ulahnya. Dimas  mengambil sebuah benda kuno yang ternyata masih mempunyai pemilik.

Sial nya sang pemilik tersebut ternyata adalah makhluk astral. Sebelum mengambil, ia lupa meminta izin terlebih dahulu.

Alhasil sang pemilik benda tersebut marah dan mulai mengganggu dimas.
Membuat dimas ketakutan setengah mati, sampai-sampai ia meminta bantuan ku supaya sang makhluk astral tersebut menjauh darinya dan berhenti mengganggu nya.

Awalnya aku tak berniat membantu, namun karena rasa kasihan. Aku memberanikan diri untuk membantunya.

°°°

Waktu itu sehabis adzan isya, ketika aku tengah asyik berdiam diri di dalam kamar. Lalu tiba-tiba saja ada suara ketukan dari luar pintu kamarku.

Aku keluar dan mendapati dimas tengah berdiri di depan kamar, wajahnya nampak pucat sepertinya dia tengah sakit.

Saat itu sebagian murid tengah berjalan-jalan keluar sekedar mencari makan dan juga membeli oleh-oleh bersama dengan para guru.

Sementara aku dan beberapa murid lebih memilih berdiam di dalam penginapan. Deas dan dista juga keluar, awalnya mereka mengajak ku untuk ikut namun aku menolak karena aku sangat malas untuk berjalan-jalan. Aku hanya menitip makanan pada mereka berdua.

"Agni.." panggil dimas

"Ada apa dim ?" tanya ku

"Aku boleh minta tolong?, aku mau cerita sesuatu sama kamu"

Aku mengernyitkan dahi. Tumben sekali dimas mengajak ku berbicara, karena dia merupakan pemuda yang pendiam. Kami dulu pernah sekelas saat kelas satu SMP. Tapi saat naik kelas dua dan tiga SMP, kami tidak pernah mengobrol lagi.

"Minta tolong apa ?"

Dimas nampak menggaruk-garuk tengkuk nya, dia terlihat ingin sekali berbicara namun dimas terlihat enggan. Aku tidak tahu, apa yang tengah ia pikirkan sekarang. Itu membuatku heran.

"Kamu bisa lihat makhluk halus kan ?" tanya nya

Aku terdiam.

"Tolongin aku yah, agni !" pinta nya

Indigo Stories - Telah TerbitWhere stories live. Discover now