I

11.3K 384 30
                                    

🥀 After Years 🥀

Pandangan yang kian memburam dengan denyutan kepala yang memilukan membuat langkah kaki yang semula cepat melemah.

Nafas yang terdengar putus-putus dan penuh cekatan menandakan betapa takut dan kuatnya gadis itu berlari mencapai kecepatan terbatas miliknya.

Inaya, gadis cantik dengan perawakan yang imut itu sedang berhenti sejenak mengambil nafas dan meneraturkannya. Ia kini berada di tengah gelapnya hutan rimbun dengan pepohonan menjulang karena Inaya harus terpisah jauh dari teman-temannya.

"Ya tuhan!! Dimana aku? B-bagaimana ini? Kenapa bisa aku terpisah dari mereka. Aishhh menyebalkan!"

Rutukan terdengar dari mulut kecil Inaya saat dirinya sadar bahwa dia sudah benar-benar tersesat di dalam hutan.

Gesekan antara dedaunan dan juga ranting patah karena ijakan membuat Inaya menarik nafasnya, matanya membulat-membuatnya segera terduduk memeluk lutut. Gadis itu merasa dihantui ketakutan luar biasa saat ini.

"Yang benar sajaa! Su-suara apa i-ituuu? Mana mungkinn a-akuu mati konyol sekarang!" geramnya pelan dengan kegugupan tinggi menandakan bahwa ia benar-benar ketakutan.

Suara yang tadi terdengar kembali, membuat Inaya semakin erat memeluk diri. Mulutnya berucap sesuatu seolah memohon pada Sang Kuasa untuk melindunginya. Mata bulat besar itu tertutup rapat tak menyisihkan sepercik cahaya untuk menerangi manik hitamnya.

Tak lebih dari dua detik Inaya merasakan suhu dingin menyelimuti tubuh bergetarnya memberikan ngilu yang menusuk disetiap tulang dan persendian.

Suhu itu berasal dari hembusan angin yang datang secara tiba-tiba dan Inaya masih tetap setia dengan posisinya semula, tak bergeming sedikit pun.

"Kau tersesat?" Terdengar sapaan dari suara yang berat namun terkesan lembut.

Mendengar suara tersebut membuat Inaya berfikir bahwa dewi fortuna tengah berpihak kepada-nya. Segera ia jernihkan pandangan seraya berdiri. Namun, bukannya kelegaan yang ia dapat sesaat setelah membuka mata melainkan keterkejutan luar biasa akan sosok di hadapannya sekarang.

Tiga orang bertubuh tegap menggunakan jubah hitam berbulu dengan tudung kepala menutupi hampir keseluruhan wajah tapi masih sedikit terlihat kulit putih pucat bak porselin yang dimiliki ketiga pria itu.

Inaya kaku—berfikir keras jika mungkin ketiga laki-laki yang berdiri di depannya saat ini adalah orang jahat? Mungkin para pemburu? Para pembunuh? Atau mungkin para pemesum? Pikiran-pikiran itu datang ketika melihat penampilan mereka yang misterius.

Inaya tak menjawab pertanyaan salah satu pria tadi membuat pria lainnya bersuara.

"Ikutlah dengan kami," ajak seorang pria yang berdiri di sebelah kanan.

Inaya menelan salivanya, keluh lidah yang tak bisa berbalas apa-apa dan saraf yang seolah-olah mendadak lumpuh tak bisa bergerak. Inaya masih bisu untuk menjawab, ia menatap waspada ketiga orang tak dikenal itu.

"Tulikah kau?!" bentak dari suara tegas milik pria lainnya. Orang yang berdiri di bagian tegah. Karena bentakan itu, Inaya sedikit terkejut dan reflex mundur kebelakang.

"Si-siapa kalian?"

Susah payah Inaya menggerakan lidahnya. Suara gadis itu terdengar diiringi tarian kegugupan. Salah satu pria yang berdiri di sebelah kiri melajukan langkahnya mendekati Inaya, orang yang pertama kali menegur Inaya tadi.

Melihat pria itu mendekat, Inaya otomatis memundurkan langkah.

"Tenanglah kami bukan penjahat. Ikutlah dengan kami," tawar pria itu dengan nada pelan dan senyum tipis yang sedikit bisa Inaya lihat dari balik tudung kebesaran.

Sempat membuat Inaya terpesona dan agaknya mengenal si lawan bicara namun saat Inaya tengah memandang dan memastikan wajah tampan pria di depannya dengan tiba-tiba pandangannya memburam, hitam laksana malam telah datang.

Seketika, kesadaran gadis itu hilang seirama tubuhnya yang tergeletak di atas tanah berumput.

"Apa yang kau lakukan hyeong?"

"Dia lambat Kook. Menyusahkan," jawab pria itu enteng lalu pergi begitu saja.

"Sungguh! Taehyung menyebalkan."

"Sudahlah, Jimin hyeong. Lebih baik kita angkat saja dia dan membawanya dari sini," saran pria yang dipanggil Kook tadi dan tak lama tubuh Inaya sudah berada di dalam pelukan Jimin.

Iya, ketiga pria itu adalah Jimin, Taehyung, dan Jungkook. Pria yang menegur ramah Inaya di awal tadi adalah Jimin, yang mengajak Inaya pergi bersama mereka adalah Jungkook, dan pria yang membentak Inaya tadi adalah Taehyung.

 Pria yang menegur ramah Inaya di awal tadi adalah Jimin, yang mengajak Inaya pergi bersama mereka adalah Jungkook, dan pria yang membentak Inaya tadi adalah Taehyung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*******************🥀🥀🥀*******************

Selamat datang di book pertama womenchu!!
Enjoy reading this story 🙏

Note : Setiap karakter berkomunikasi dengan menggunakan bahasa internasional (English)

Augustus 2nd, 2019.
(Revisi pertama. March 10th, 2022)

After Years || KTH BTS ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang