XV

1.9K 156 3
                                    

🥀 After Years 🥀

Di saat Inaya tengah sibuk dengan fikirannya mengenai tanda yang sama yang ia dan kedua pria itu miliki tiba-tiba pintu kamar kembali terbuka-menampilkan sosok pria dewasa dengan balutan setelan bewarna biru dongker.

Jin datang membesuk Inaya.

"Bagaimana kondisimu?" tanya Jin mendekati tempat tidur Inaya.

"Aku membaik. Terima kasih Jin-ssi," balas Inaya sopan.

"Soora mengatakan bahwa kau bertanya tentang Zakrarin. Apa kau sudah mendapatkan jawabannya?" tanya Jin lagi dengan posisi berdiri tepat di samping tempat tidur Inaya. Kedua tangan kekar itu berlindung dibalik bida dada lebar si pemilik.

"Sudah, Taehyung-ssi baru saja menjelaskannya pada ku."

"Oh, hahah baguslah jika anak itu telah memberitahu mu. Apa kau mengerti? Maksudku, Taehyung itu suka bercanda orangnya," gurau Jin.

"Ahhh...hahah tidak, aku mengerti. Ia menjelaskannya dengan sangat jelas."

"Baiklah kalau begitu aku akan keluar. Istirahatlah Naya-ah."

"Eum, tunggu sebentar Jin-ssi. Boleh aku bertanya?"

"Kan sudah kukatakan, kau berhak menanyakan semua-nya."

Inaya mengigit bibir bawahnya pelan-bingung akan kalimat yang sedang ia susun.

"Apa pertanyaan mu begitu sulit hingga membuatmu berfikir cukup keras?" tanya Jin yang membuat Inaya segera sadar.

"Eummn....tadi...Taehyung-ssi mengatakan sesuatu tentang tanda matte," ucap Inaya ragu.

"Lalu?"

"Eummm...ia mengatakan bahwa tanda ku dan dirinya sama, begitupun dengan Jungkook-ssi," sambung Inaya perasaan dan sedikit takut akan jawaban yang nantinya ia dengar.

"Lalu?" respon Jin kembali bertanya.

Inaya mengangkat kepalanya yang dari tadi menunduk-menatap kesal wajah Jin yang menurutnya pura-pura tidak mengerti.

Melihat raut kesal yang terpampang di wajah Inaya membuat Jin tertawa ringan. "Heheheh maafkan aku...lalu jika kalian memiliki tanda yang sama memangnya kenapa?"

"Tuan Kim SeokJin, apa kau tak mengerti maksud ku?" kesal Inaya.

"Hhahah aku paham aku paham. Kau benar-benar lucu saat marah. Dengar, matte tidak hanya ditentukan oleh sebuah tanda tapi gejolak yang ada dalam dirimu saat bersama matte mu. Kau merasa sangat senang, sedih, marah, takut, sempurna saat bersama dan sakit seperti hampa saat berpisah. Kau belum merasakannya karena kau belum menyadari siapa matte mu. Lagi pula tanda hanya sebagai formalitas saja menurut ku."

"Tapi bagaimana aku bisa tau siapa matte ku? Soora eonni bilang lebih cepat aku tau akan lebih baik."

"Memang benar karena jika sudah mengetahui matte mu maka kita bisa mencari matte terakhir."

"Cara ku bagaimana?"

"Lambat laun kau akan menyadari-nya namun jika kau memang tidak sabar lagi kau bisa mencium mereka," jawab Jin yang mendapatkan lotot-an mata dari Inaya.

Bagaimana bisa ia memberikan ciuman pertama-nya kepada sembarang orang?! Tentu saja dia tidak mau.

"Saat kalian berciuman bayangan mengenai kalian berdua akan terlihat dan tanda di tubuh mu itu akan memanas seperti terbakar yang kemudian menghilang dan digantikan dengan tanda baru oleh matte mu," ucap Jin memberikan penjelasan.

"Bagaiman jika aku tidak berciuman?" tanya Inaya penasaran.

"Tunggu sampai kau menyadari sendiri dan itu biasa-nya membutuhkan waktu yang lama karena matte akan saling merasakan ikatan satu sama lain di saat pertemuan pertama."

"Seperti Hyera dan Seoyoon eonni?"

"Iya kau benar. Mereka membutuhkan waktu yang lama karena memang mereka belum merasakannya seperti mu dulu."

"Kenapa tidak berciuman saja?"

"Kau gila? Kurasa mereka bukan wanita murahan yang mau mencium empat orang berbeda."

'Bodoh! Tentu aja mereka gak bakal lakuin itu. Bodoh banget sih Inaya Lara,' rutuknya dalam hati.

"A-aku tidak mengatakan seperti itu," ucap Inaya merasa bersalah.

"Hehehe iya santai saja. Aku tau kau tak bermaksud," balas Jin ramah.

"Apa yang lama menyadari itu akan mendapatkan karunia lebih?" tanya Inaya lagi.

"Tidak juga. Karunia adalah kehendak yang Tuhan berikan. Aku sempat berfikir bahwa itu hanya lah sebuah kebetulan yang pas karena terjadi pada Hyera dan Seoyoon bersamaan," balas Jin dengan kedua tangan yang sekarang ia masukkan ke dalam saku celana-nya.

Inaya sudah merasa cukup untuk informasi yang ia dapatkan hari ini. Gadis bersurai hitam itu mengangguk dan tersenyum manis pada Jin.

Jin pun membalas senyuman tersebut dan pergi meninggalkan Inaya sendirian di ruangan besar yang bernuansa Korea klasik ini.

Jin pun membalas senyuman tersebut dan pergi meninggalkan Inaya sendirian di ruangan besar yang bernuansa Korea klasik ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*******************🥀🥀🥀*******************

Maaf yaa untuk lima chapter ini lama up
Soalnya lagi rl lagi hectic dan aku juga
sempet sakit. 🤒

Jangan lupa buat di vote dan komen ya
Kesayangan women 🥰

September 6th, 2019.
(Revisi pertama. March 27th, 2022)

After Years || KTH BTS ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang