XII

2K 156 0
                                    

🥀 After Years 🥀

Di ruangan yang selalu Inaya tempati kala bertemu kantuk, gadis itu masih lelap tidur di atas kasur empuk dengan gulungan perban yang melingkar di keningnya.

Dalam alam bawah sadar, semua kenangan kilas balik yang Inaya alami muncul perlahan.

'Hahaha....

Bilang aja pakai bahasa Inggris.

Cheese.

Kenapa sih selalu ketinggalan sesuatu.

Apahhh yang tejadiihh?

Ya tuhann dimana aku? Kenapa aku bisa terpisah dari mereka?

Apa kau tersesat?

Jaaa...diii...kalian Vampire?

Ini tidak mungkin! Aku gilaa! Aku sudah gila

Kau sendirian? Mau ku temani?

Aku bisa mencium aroma darah segar disini.

Braakkk!'

Inaya terlonjak, adegan kemarin malam membuatnya terpaksa terjaga. Inaya menarik nafas kuat dan sedikit mencengkram ujung selimut. Mimpi-nya yang terakhir membuat kepala gadis itu berdenyut sedikit.

"Eoh, kau sudah bangun?" tanya seseorang yang membuat Inaya spontan menoleh.

"Hm...Soora eonni?" gumam pelan Inaya.

"Ini, minumlah."

Soora kembali bersuara sambil menyodorkan air putih untuk Inaya. Gadis itu tersenyum dan mengangguk kecil seraya mengambil cangkir gelas tersebut.

"Bagaimana keadaan mu?"

"Ahh...ini....aku merasa baik. Walaupun masih sedikit berdenyut tapi itu bukan masalah yang besar."

Soora tersenyum hangat-mengelus pelan surau hitam bergelombang milik Inaya. Rasa-nya sekarang seolah Inaya punya seorang kakak perempuan. Pemikiran itu mendorong rasa rindu kepada keluarganya.

Karena Inaya anak semata wayang.

'Ya Tuhan!!! Ini pasti mama sama papa lagi khawatir sama aku,' batin Inaya yang meringis. Merengek untuk diantar pulang pun seolah ditolak oleh yang lain.

Jadi, percuma.

"Boleh ku tanya sesuatu eonni?"

"Jangan pernah sungkan Naya-ah."

"Apa yang terjadi semalam? Siapa ketiga pria itu?" tanya Inaya langsung pada intinya.

"Mereka adalah Vampire lainnya. Kau ingat? Saat di ruang makan waktu itu, tiba-tiba angin kencang menerobos menghancurkan dinding ruangan tersebut? Mereka lah yang melakukannya," jelas Soora.

"Benarkah?! Tapi kenapa?"

"Karena mereka mata-mata. Mereka telah lama memata-matai kita, lebih tepatnya memata-matai mu," ucap Soora membuat Inaya tekejut.

"Aku?!"

"Iya kau karena kau adalah matte berikutnya. Mereka memastikan apa kau sudah di klaim atau belum. Eem...dalam kata lain mereka ingin membunuhmu. "

Mata Inaya membesar, kepala-nya semakin sakit. Semenjak ke Korea Selatan, Inaya agak sulit untuk bertenang diri. Selalu dan selalu ada yang membuatnya terkejut. Terutama fakta yang masih sampai sekarang ia coba terima dengan akal sehatnya.

"Soora eonni? Itu...artinya nyawa ku terancam?"

"Kami akan melindungimu, tenang saja."

Lepas dengar itu entah apa yang membuat sudut bibir Inaya terangkat sedikit. Antara kagum akan sosok Soora yang begitu lembut dan sangat terkesan sebagai saudari yang penyayang atau karena masih ada harapan untuknya hidup untuk beberapa waktu kedepan.

"Segera-lah sadari siapa matte mu agar bisa dengan cepat menghentikan Zakrarin," kata Soora.

'Aku juga mau tau. Sebenernya siapa aja asal itu member BTS aku mau tapi masalahnya kenapa harus jadi pilihan diantara Jungkook oppa dan Taehyung oppa?' batin Inaya.

"Siapa Zakrarin eonni? Aku tak mengenalnya."

"Eummmm...akan ada orang yang datang mengunjungi mu. Bertanya-lah pada-nya karena ia yang lebih mengetahui tentang hal itu," balas Soora.

"Seseorang? Eonni? Heheeh tolonglah jangan membuat ku bertanya terus," eluh Inaya sedikit manja.

"Omo kau ini, hahah. Dia orang yang sama yang membawamu ke sini Naya-ah." Senyuman Soora namun terkesan seperti godaan.

Inaya semakin dibuat bingung karena-nya, namun kemudian pintu kamar itu terbuka menampilkan sosok pria dengan setelan casualnya menambah kesan maskulin dan wise.

"Tuh, dia orangnya." Soora menunjuk ke ambang pintu.

"Taehyung?" bisik Inaya memastikan indera penglihatannya sekarang.

"Taehyung?" bisik Inaya memastikan indera penglihatannya sekarang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*******************🥀🥀🥀*******************

Jangan lupa di vote yaa hihi
Terima kasih

Augustus 28nd, 2019.
(Revisi pertama. March 24th, 2022)

After Years || KTH BTS ✔️Where stories live. Discover now